Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Fundamen Ekonomi Topang Pasar Roda Empat

Ghani Nurcahyadi
18/10/2018 09:05
Fundamen Ekonomi Topang Pasar Roda Empat
(MI/AGUS MULYAWAN )

SEJUMLAH kondisi yang kurang kondusif, seperti penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat, menerpa perekonomian. Meskipun demikian, pasar otomotif nasional masih menunjukkan pertumbuhan positif.

Setidaknya itu terlihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil dari Januari hingga September 2018 tercatat 856.439 unit atau naik 6,8% dari periode yang sama tahun lalu. Kendaraan penumpang menyumbang 76,1% dari seluruh total penjualan dan 23,9% lain berasal dari kendaraan niaga.

Produksi kendaraan roda empat pada tahun ini hingga September mencapai 995.836 unit. Dengan demikian, sekitar 86% dari produksi kendaraan roda empat tahun ini terserap pasar Indonesia. Untuk pasar ekspor kendaraan utuh, pabrikan Indonesia hingga September tercatat mengapalkan 187.752 mobil.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan pasar otomotif nasional ditopang fundamen ekonomi secara umum yang masih menunjukkan pertumbuhan positif. Hal itu mendorong pembelian kendaraan tetap stabil dan akhirnya mampu menciptakan pertumbuhan yang baik.

"Secara tidak langsung penaikan harga BBM dan dolar Amerika Serikat yang terus menguat ada pengaruhnya juga. Ini terlihat dari kenaikan harga unit kendaraan dan interest yang berubah di masyarakat. Tetapi, secara umum ekomomi Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan," ungkap Yohannes, kemarin.

Dengan kondisi itu, Yohannes mengaku yakin target penjualan sebesar 1,1
juta unit hingga akhir tahun ini tercapai. Sejumlah varian, model, serta diler baru yang diluncurkan agen pemegang merek kendaraan sepanjang tahun ini menjadi pendorong utama bagi penjualan kendaraan roda empat.

"Data yang ada itu yakni di September. Masih ada 3 bulan lagi sampai akhir tahun ini, walaupun pada Desember biasanya penjualan akan mengalami penurunan. Kami melihat selama 9 bulan terakhir penjualan stabil di angka 90 ribu sampai 100 ribu setiap bulan," ujarnya.

Positif
Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy sependapat dengan pernyataan Ketua Umum Gaikindo. Menurut dia, penjualan mobil nasional mampu mencapai target tersebut.

Ia mengutarakan pelemahan rupiah bukan tidak berpengaruh pada pasar. Akan tetapi para agen pemegang merek melakukan berbagai upaya untuk terus mempertahankan agar pasar tidak anjlok. “Semua agen pemegang merek melakukan berbagai program supaya konsumen tidak kabur,” ujar Jonfis di Bali, kemarin.

Ia menjelaskan terkait nilai tukar rupiah melemah, Honda Prospect Motor tidak melakukan penaikan harga terhadap produk-produk CKD (yang diproduksi dalam negeri). "Tetapi, untuk CBU (impor) kami sudah menaikkan harga," ujarnya.

Saat ini target penjualan Honda Prospect Motor masih sekitar 170 ribu unit. Data pabrikan asal Jepang itu menyebutkan total penjualan mobil Honda pada Januari-September 2018 mencapai 117.741. Kendaraan yang paling banyak terjual yaitu Brio Satya 30.828, Brio RS 8.047, HRV 1.5 l 21.312, dan Honda Mobilio 20.402.

Selain itu, PT Astra Daihatsu Motor berhasil menjual 147.513 unit sepanjang Januari-September 2018 di kategori wholesales. Untuk retail sales, Daihatsu mencatatkan 144.716 unit yang terserap pasar. (Ria/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya