Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Siasati Ban Sobek di Bagian Tapak

29/6/2017 10:40
Siasati Ban Sobek di Bagian Tapak
(DOK MI/IMMANUEL ANTONIUS)

MUNGKIN di antara pembaca pernah mengalami kebocoran di tapak ban tubeless yang lumayan parah sehingga ban tidak bisa lagi ditambal secara konvensional.

Umumnya tukang tambal ban pinggir jalan menyarankan untuk menambah ban dalam untuk menyiasati masalah tersebut.

Hal itu memungkinkan kalau jenis ban yang bermasalah berukuran standar, yaitu 13, 14, atau 15 inci dengan aspek rasio di kisaran 60-80.

Contohnya ban berukuran 185/65/R15 dan 195/60/R14.

Bagaimana dengan ban dengan ukuran 17 inci ke atas dengan aspek rasio atau profil yang rendah, semisal 215/45/R17 atau 265/30/R19?

Problem itu tidak bisa diatasi dengan menambah ban dalam karena tidak ada ban dalam dengan ukuran itu. Satu-satunya jalan harus mengganti ban dengan yang baru.

Harga ban baru dengan profil rendah biasanya lumayan mahal yang tentu memberatkan kantong.

Lebih berat lagi jika kondisi ban yang bermasalah itu masih dalam kondisi baik dan kembangannya pun masih tergolong tebal.

Berdasarkan pengalaman pribadi, redaksi otomotif Media Indonesia mencoba berbagi solusi yang mungkin menjadi solusi tersebut.

Entah bagaimana kejadiannya ada baut tertancap di tapak ban dengan hasil dua lubang berjarak tidak lebih dari 1 cm.

Di tukang tambal ban, lubang pertama dapat ditambal menggunakan penambal ban tubeless.

Saat tukang tambal memasukkan alat penambal pada lubang kedua, itu justru membuat kedua lubang menyatu dan menciptakan lubang robekan panjang. Tukang tambal ban pun menyerah.

Ia menyarankan penggantian dengan ban baru. Padahal, ban yang terkena musibah belum berumur setahun dan kondisi fisik masih seperti ban baru.

Bahkan marka berupa strip warna kuning di celah tapak ban masih jelas terlihat.

Setelah beberapa hari memutar otak, saya pun berhasil menemukan solusi layak coba.

Alat yang dibutuhkan cuma gasket pasta dalam tube yang dapat dibeli di toko onderdil mobil atau motor, ampelas kasar yang banyak dijual di toko bangunan, dan kain kasa penutup luka.

Langkah pertama ialah melepas ban dari peleknya di toko ban yang memiliki alat khusus.

Tujuannya menghindari pelek rusak jika menggunakan cara manual di tukang tambal ban pinggir jalan. Setelahnya, tinggal mengerjakan sendiri di rumah.

Berikutnya membersihkan pelek dan ban dengan deterjen (sabun colek), termasuk bagian dalam ban.

Ketika kering, ampelas bagian dalam ban persis di sekeliling lubang kebocoran secara merata.

Lantas bersihkan kembali dengan deterjen dan keringkan hingga benar-benar kering.

Setelah itu, tempelkan mulut tube gasket pasta tadi ke lubang bagian dalam ban yang bocor dan pencet hingga pasta masuk memenuhi lubang hingga pasta meleleh ke bagian tapak ban.

Diamkan hingga kering sekitar setengah jam hingga 1 jam.

Potonglah kain kasa dengan ukuran 2 x 2 cm lalu tempelkan pada bagian yang bocor menggunakan gasket pasta hingga merata untuk memperkuat struktur dan diamkan hingga kering.

Bila perlu tambahkan selembar lagi kain kasa dengan ukuran yang sama dan oleskan pasta hingga membentuk ketebalan sekitar 2-3 mm.

Setelah kering pasang kembali ban pada pelek dan lakukan tes kebocoran. Jika sukses, lakukan balancing ulang dan ban siap digunakan kembali.

Bagi yang tidak terbiasa utak-atik mobil, cara ini memang terasa merepotkan, tapi layak dicoba jika tujuannya menghemat pengeluaran.

Hasilnya terbukti ampuh.

Ban tersebut sempat dipakai hingga dua tahun lebih sampai mobil berpindah kepemilikan.

Memang tidak semua luka lebar pada tapak ban mampu diobati dengan cara itu.

Namun, selama objek yang menancap tidak sampai merusak struktur kawat baja yang ada pada tapak ban dan panjang ukuran luka tidak melebihi 1,5 cm, cara itu pantas dijajal.

Jika struktur kawat ban rusak, itu biasanya menyebabkan permukaan tapak ban benjol dan ban tidak lagi nyaman digunakan.

Jika robeknya sudah melebihi 2 cm, satu-satunya jalan hanya dengan mengganti ban baru karena risikonya cukup besar jika dipaksakan. Selamat mencoba. (Cdx/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya