OLIMPIADE musim panas merupakan kegiatan olahraga yang paling banyak ditonton penduduk di dunia. International Olympic Committee melaporkan bahwa Olimpiade London 2012 ditonton 3,9 miliar penduduk yang berasal dari 220 negara di dunia. Sebagian besar dari mereka menonton olimpiade untuk melihat performa atlet asal negara masing-masing. Mereka ingin melihat para atlet asal negara mereka juara dan mengalahkan atlet. Semangat juara itu secara sadar merupakan keinginan setiap penduduk yang menonton olimpiade, termasuk penduduk Negara Republik Indonesia.
Setiap penduduk mempunyai keinginan untuk dikenal dengan asosiasi yang positif. Penduduk Meksiko bangga bertemu dengan rekan dari negara lain yang memberikan selamat atas kemenangan Mexico di Olimpiade London 2012. Penduduk Tiongkok bangga dengan prestasi mereka yang terus meningkat selama 4 olimpiade terakhir sampai akhirnya berhasil menjadi juara 1 dan mengalahkan Amerika Serikat.
Pada 1996, di Olimpiade Atlanta, Tiongkok hanya memperoleh 16 emas, 22 perak, dan 12 perunggu dengan total 50 medali dan berada di peringkat 4. Di Olimpiade Sydney 2000, perolehan medali Tiongkok meningkat, 28 emas, 16 perak, dan 15 perunggu dengan total 59 medali dan berada di peringkat 3 setelah Amerika Serikat dan Rusia. Pada Olimpiade Athena 2004, Tiongkok memperoleh 32 emas, 17 perak, dan 14 perunggu dengan total 63 medali di peringkat 2 setelah Amerika Serikat.
Akhirnya, ketika Tiongkok menjadi tuan rumah Olimpiade di Beijing pada 2008, mereka menjadi juara 1 dengan perolehan 51 emas, 21 perak, dan 28 perunggu dengan total 110 medali yang lebih besar jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, yaitu 100 medali. Penduduk Tiongkok bangga dengan pencapaian tersebut yang akhirnya menempatkan Tiongkok sebagai juara 1 di Olimpiade Beijing. Perjalanan panjang Tiongkok untuk dapat menjadi juara umum merupakan pengalaman bersejarah yang bermanfaat bagi Indonesia. Pengalaman Tiongkok itu menyampaikan pesan bahwa menjadi juara merupakan proses dan membutuhkan kerja bersama.
Selaras dengan semangat 'Ayo Kerja' sebagai tema Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 tahun ini, kita membutuhkan kerja bersama untuk merealisasikan keinginan penduduk Indonesia untuk dapat menonton atlet negeri ini memperoleh medali emas di ajang kompetisi olahraga internasional. Lantas, dari mana kita bisa mulai proses untuk menjadi juara di kompetisi olahraga internasional?
Kerja bersama itu dimulai dengan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Menempatkan olahraga di dalam kehidupan masyarakat secara langsung dapat membangun nasionalisme masyarakat Indonesia. Beberapa penelitian, seperti yang dilakukan Andrew Billings pada 2015 dengan responden di 6 negara, yaitu Australia, Bulgaria, Tiongkok, Belanda, Slovenia, dan Amerika Serikat, menghasilkan temuan bahwa kemenangan di olimpiade meningkatkan 4 faktor nasionalisme yang diuji, yaitu patriotisme, nasionalisme, internasionalisme, dan kepercayaan diri. Karena itu, aktivitas memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat merupakan awal dalam proses membangun nasionalisme masyarakat Indonesia.
Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat merupakan kegiatan yang penting dalam membangun nasionalisme Indonesia yang memiliki beragam perbedaan. Di dalam ajang kompetisi itu, olahraga dapat merekatkan semangat kebersamaan penduduk Indonesia untuk bersatu dan mendukung atlet dalam kompetisi internasional. Ikatan kebersamaan itu juga disampaikan Kobayashi (2013) sebagai bentuk upaya membangun social capital yang menjembatani berbagai perbedaan di masyarakat.
Proses menjadi juara di kompetisi internasional dimulai dari SD dan SMP dengan mengembangkan program belajar atletik dan berenang. Fokus di dalam 2 olahraga itu juga merupakan bagian dari pengembangan survival skill siswa dengan mempertimbangkan karakteristik geografi di Indonesia, yaitu daerah pegunungan dan maritim. Pengenalan olahraga atletik untuk siswa akan melatih kemampuan siswa dalam evakuasi ketika terjadi gempa, sedangkan pengenalan olahraga berenang akan melatih kemampuan siswa jika terjadi bencana alam yang berhubungan dengan air, seperti banjir dan tsunami.
Manfaat olahraga yang sudah dimulai dari SD dan SMP itu akan mengembangkan kemampuan fisik dan mental siswa. Penelitian yang dilakukan Dalton (2015) juga membuktikan bahwa partisipasi olahraga untuk siswa dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan mental dan fisik mereka. Studi yang dilakukan dengan responden siswa di Australia itu mengukur tingkat kesehatan fisik dan mental siswa yang aktif berpartisipasi di dalam olahraga jika dibandingkan dengan siswa yang tidak aktif dalam berolahraga.
Manfaat kesehatan mental dan fisik itu dapat memberikan siswa kemampuan untuk lebih fokus dalam bekerja dan berpikir dengan durasi yang lebih lama sehingga hasil kerja dan berpikir lebih besar atau lebih produktif untuk siswa yang aktif berolahraga.
Di dalam tataran SMA dan pendidikan tinggi, kita dapat mengembangkan kegiatan olahraga seperti yang dilakukan pada 6 September di Depok oleh mahasiswa Universitas Indonesia. Gerakan yang digagas Mapala UI itu menyebarluaskan semangat untuk beraksi nyata demi Sungai Ciliwung dengan cara berlari. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa pencinta alam Universitas Indonesia itu juga membuka kesempatan bagi mahasiswa lain untuk dapat belajar mengelola olahraga di dalam masyarakat, membuka jaringan baru, dan melatih kemampuan sosial serta organisasi.
Kegiatan olahraga sebagai sarana mengembangkan masyarakat atau sebagai pendorong perubahan di dalam masyarakat juga secara khusus diteliti Ponting dan Brien (2015) yang menyampaikan bahwa surf tourism (pariwisata berselancar) di Pulau Mentawai telah mengembangkan kapasitas masyarakat lokal untuk dapat mengelola area wisata dengan bagus. Kerja sama antara pemerintah daerah dan pihak-pihak lokal telah berhasil mengembangkan Pulau Mentawai menjadi tempat wisata olahraga berselancar dan memberikan kontribusi pendapatan untuk masyarakat.
Secara berkesinambungan, olahraga akan membangun kepercayaan diri serta kesehatan fisik dan mental generasi muda Indonesia untuk bersaing di dalam kompetisi internasional sains, debat, dan olimpiade. Itulah peran olahraga dalam membangun semangat juara generasi Indonesia. Selamat memperingati Hari Olahraga Nasional!