Hak Jawab Paulin Tan

BERITA

KORBAN penipuan yang diduga dilakukan oleh tiga serangkai Abidinsyah, Donny Sugiarto Lauwani, dan Tan Paulin, meminta Bareskrim Polri menuntaskan kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan tersebut.

TANGGAPAN

KASUS PENIPUAN DAN PENGGELAPAN YANG SEDANG MENJERAT ABIDINSYAH DAN DONNY SUGIARTO LAUWANI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN TAN PAULIN. DONNY SUGIARTO LAUWANI ADALAH PARTNER BISNIS EUNIKE LENNY SILAS SEBAGAIMANA TERTUANG PADA AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN PT. ENERGY LESTARI SENTOSA YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS GRACE PARULIAN HUTAGALUNG PADA TANGGAL 27 JUNI 2011.

DALAM AKTA TERSEBUT KOMPOSISI SAHAM PT. ENERGY LESTARI SENTOSA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

• EUNIKE LENNY SILAS SEBESAR 170 LEMBAR SAHAM DARI TOTAL 500;
• DONNY SUGIARTO LAUWANI SEBESAR 165 LEMBAR SAHAM DARI TOTAL 500; DAN
• USMAN WIBISONO SEBESAR 165 LEMBAR SAHAM DARI TOTAL 500.

BAHWA STRUKTUR JABATAN BERDASARKAN AKTA TERSEBUT ADALAH:

• USMAN WIBISONO SEBAGAI DIREKTUR;
• EUNIKE LENNY SILAS SEBAGAI KOMISARIS UTAMA;
• DONNY SUGIARTO SEBAGAI KOMISARIS.

BAHWA SELAIN ITU EUNIKE LENNY SILAS BERSAMA DONNY SUGIARTO JUGA BERSAMA SAMA MENDIRIKAN PERUSAHAAN LAIN YAITU PT. ELS NEW RESOURCES SEBAGAIMANA TERTUANG PADA AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN PT. ELS NEW RESOURCES DIHADAPAN NOTARIS GRACE PARULIAN HUTAGALUNG PADA TANGGAL 28 OKTOBER 2011.

BAHWA DALAM AKTA PT. ELS NEW RESOURCES KOMPOSISI SAHAM ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

• EUNIKE LENNY SILAS SEBESAR 200 LEMBAR SAHAM DARI TOTAL 500;
• DONNY SUGIARTO LAUWANI SEBESAR 150 LEMBAR SAHAM DARI TOTAL 500; DAN
• USMAN WIBISONO SEBESAR 150 LEMBAR SAHAM DARI TOTAL 500.

BAHWA STRUKTUR JABATAN DALAM ELS NEW RESOURCE ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

• USMAN WIBISONO SEBAGAI DIREKTUR;
• EUNIKE LENNY SILAS SEBAGAI KOMISARIS UTAMA;
• DONNY SUGIARTO SEBAGAI KOMISARIS.

BERITA

Eunike Lenny Silas, 45, pemilik PT Sentosa Energi Lestari (PT SEL) dari Jepara dan direktur perusahan tersebut Usman Wibisono juga berharap Donny yang lari keluar negeri dan Paulin yang masih bebas segera ditangkap.

"Boleh dibilang otak pelakunya itu Paulin, tetapi dia masih bebas berkeliaran," ujar Lenny dan Usman, pada keterangan persnya di Jakarta.

TANGGAPAN

BAHWA PADA SAAT TAN PAULINE MEMILIKI KONTRAK EKSKLUSIF DENGAN DONNY SUGIARTO LAUWANI BERDASARKAN AKTA NOTARIS NO 80 TERTANGGAL 29 JANUARI 2011, EUNIKE LENNY SILAS TANPA SEPENGETAHUAN TAN PAULIN BEKERJASAMA JUGA DENGAN DONNY SUGIARTO LAUWANI, PADAHAL EUNIKE LENNY SILAS SUDAH MENGETAHUI MELALUI PEMBERITAHUAN TAN PAULIN KEPADA EUNIKE LENNY SILAS DAN USMAN WIBOSN PADA TANGGAL 25 JANUARI 2011 dan 30 MARET 2011 BAHWA HAK MENAMBANG DAN MENJUAL DARI 5 TAMBANG YANG DIKUASAI DONNY SUGIARTO SAAT ITU MEMILIKI KONTRAK EXCLUSIVE DENGAN PT. SENTOSA LAJU ENERGY YANG MANA DIDALAM AKTA NOTARIS NO 80 TERTANGGAL 29 JANUARI 2011 TERSEBUT TELAH DINYATAKAN BAHWA HASIL PRODUKSI BATUBARA DARI LIMA TAMBANG TERSEBUT TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK DIJUAL KEPADA PIHAK LAIN.

DENGAN KATA LAIN MESKIPUN EUNIKE LENNY SILAS DAN USMAN WIBOSONO SUDAH MENGETAHUI ADANYA PERJANJIAN EXCLUSIVE ANTARA TAN PAULIN DENGAN DONNY SUGIARTO NAMUN EUNIKE LENNY SILAS DAN USMAN WIBISONO TETAP MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN DONNY SUGIARTO LAUWANI, ADALAH TIDAK ADA KAITAN DENGAN TAN PAULIN.

BERITA

Hadir juga pada pertemuan itu dua pengacara korban, yakni John Mathias dan Doan V Tagah.

Sementara itu, John Mathias, kuasa hukum Lenny berharap agar penyidik segera mengusut kasusnya dengan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), agar segala uang hasil kejahatan pelaku bisa diselamatkan. Tiga serangkai itu diduga menipu Lenny lewat penyertaan moda di bidang bisis batubara, alat berat dan mebel, yang membuat PT SEL mengalami kerugian hampir Rp700 miliar.

TANGGAPAN

BERKENAAN DENGAN TUDUHAN TERHADAP TAN PAULIN, YANG SEBENARNYA TERJADI ADALAH EUNIKE LENNY SILAS MASIH MEMILIKI UTANG PEMBAYARAN BATUBARA KEPADA PT SENTOSA LAJU ENERGY (TAN PAULIN) SEBAGAIMANA PENGAKUAN EUNIKE LENNY SILAS DAN USMAN WIBISONO DI HADAPAN NOTARIS NUR AVIL TANGGAL 4 JULI 2014. BEGITU JUGA DENGAN BISNIS MEBEL, HINGGA HARI INI TAN PAULIN MASIH BERUSAHA MENAGIH EUNIKE LENNY SILAS ATAS TUNGGAKAN HUTANG PROJECT INTERIOR YANG MANA EUNIKE LENNY SILAS MELAKUKAN PEMESANAN BARANG KEPADA PERUSAHAAN INTERIOR TAN PAULIN, AKAN TETAPI HINGGA KINI MASIH MENYISAKAN TUNGGAKAN HUTANG LAMA YANG BELUM DIBAYAR, SEHINGGA ORDERAN BARU YANG SIAP DIKIRIMPUN AKHIRNYA DI PENDING OLEH TAN PAULIN HINGGA EUNIKE LENNY SILAS MELUNASI SISA HUTANG PROJECT LAMA DAN TAGIHAN HUTANG PROJECT BARU SEBELUM PENGIRIMAN BARANG DILAKUKAN. AKAN TETAPI BUKANNNYA MEMBAYAR HUTANG INTERIOR TERSEBUT, EUNIKE LENNY SILAS MALAHAN MENGKOMPENSASI HUTANGNYA TERSEBUT DENGAN UANG KERJASAMA ALATBERAT.

BERITA

Saat ini, menurut Usman, sudah tiga laporan di Bareskrim, yakni LP/630/VI/2014/Bareskrim yang melibatkan pelaku Abidinsyah, Donny Sugiarto, dan iwan Lumbantau. Laporan kedua, yakni LP/847/IX/2014/Bareskrim yang melibatkan pelaku Tan Paulin, serta laporan ketiga LP/980/X/2014/Bareskrim yang melibatkan Donny, Abidinsyah, serta Iwan Lumantau.

"Saat ini, Abidnsyah memang sudah jadi tersangka dan ditahan, tetapi bukan untuk kasus penipuan terhadap Lenny. Pemilik tiga perusahaan tambang batubara di Kalimantan itu ditahan karena salah satu perusahaannya, yakni CV Sungai Berlian Jaya (SBJ) terbukti menggelapkan royalti kepada negara sebesar Rp32 miliar," jelas John.

TANGGAPAN

KALAUPUN ADA ROYALTI NEGARA YANG DIHUTANG HARUS DIBUKTIKAN APAKAH BENAR ADA KERUGIAN NEGARA,

BERITA

Menurut Lenny, ia menjadi korban penipuan bermodus penyertaan modal oleh ketiga pelaku rekan kerjanya ters. Penipuan yang dilakukan oleh H Abidinsyah, Donny Sugiarto Lauwani, dan Tan Paulin itu dialaminya sejak 2009 dengan total kerugian mencapai Rp500 miliar.

"Laporan sudah saya layangkan langsung ke Mabes Polri atas perbuatan ketiga pelaku sejak Juni 2014. Namun hingga saat ini pelaku belum juga ditahan," ujarnya, kemarin.

Lenny mengungkapkan, dari ketiga pelaku Ia terlebih dahulu mengenal Tan Paulin pada 2006. Saat itu perempuan asal Surabaya itu merupakan sub-contractor bisnisnya di usaha furniture interior di PT ELS art Sindo, milik Lenny. Paulin bertugas menjadi suplier gorden dengan PT ELS art Sindo.

Awalnya, usaha mereka berjalan lancar. Mereka berdua pun sepakat berbisnis batu bara pada 2009. Dalam usaha tersebut, perusahaan Lenny berperan sebagai penyerta modal utama, baik modal materi dan non materi sedangkan Tan Paulin berperan sebagai operasional.

Dari bisnis tersebut, lanjut Lenny, mereka bersepakat bahwa keuntungan yang diperoleh akan dibagi menjadi tiga. "Saya mengajak investor lain juga dari India, selain investor dia bertugas sebagai pemasaran (marketing) juga, jadi keuntungan antara saya, Tan dan investor india ini dibagi 1/3 atau 30 persen" jelasnya.

TANGGAPAN

SELURUH KERJASAMA ANTARA TAN PAULIN DENGAN EUNIKE LENNY SILAS TELAH SELESAI DAN MALAHAN EUNIKE LENNY SILAS DAN USMAN WIBISONO YANG MASIH BERHUTANG SEPERTI YANG DI TANDATANGANI DIDEPAN NOTARIS NUR AVIL TERTANGGAL 4 JUNI 2014.

BERITA

Pengembalian modal dan keuntungan, kata Lenny, ditentukan maksimal lima hari setelah perhitungan final hasil penjualan tiap mother vessel (MV). Hasil penjualan tersebut, ditampung dalam rekening bersama yang telah disepakati. Namun, rupanya Tan Paulin justru menggunakan rekening lain untuk mengelabuhi Lenny.

Lenny mengatakan, bisnis antara mereka berjalan lancar hingga pada pertengahan 2011, dirinya merasa ada yang tak beres. Seharusnya, modal yang Ia sertakan sebesar Rp67 miliar dan $US9,8 juta (setara Rp200 miliar lebih), dikembalikan dengan mencicil setiap bulan. Namun, modal sebanyak Rp22 miliar saat itu belum juga dikembalikan.

"Saya tunggu-tunggu sampai pertengahan bulan namun modal belum juga dikembalikan. Akhirnya saya memutuskan untuk pecah kongsi dengan Tan Paulin," tambahnya.

Kepada Lenny, Paulin mengatakan akan memindah pertanggungan pengembalian modal pada Donny Sugiarto Lauwani. Paulin menyebut Donny sebagai pemilik tambang batu bara yang selama ini berdiri atas modal dari Lenny. Namun sampai dengan akhir 2011, modal yang dijanjikan belum juga kembali. Bahkan, Donny juga melepaskan tanggungjawab dan mengalihkan pada Abidinsyah pada 2012.

"Donny bilang ada tiga tambang yang dikelola, yakni satu di Berau dan dua di Samarinda. Ternyata tiga tambang batubara yang selama ini dikelola adalah milik Abidinsyah. Saya jadi bingung. Rupanya benar bisnis pertambangan benar-benar kelam. Buktinya saya sampai ditipu hampir Rp1 triliun seperti ini," lanjutnya.

TANGGAPAN

SEJAK AWAL EUNIKE LENNY SILAS DENGAN DONNY SUGIARTO BEKERJASAMA TIDAK PERNAH DONNY SUGIARTO MENGAKU NGAKU SEBAGAI PEMILIK TAMBANG, KARENA DI COMPANY PROFILE PT ELS SUDAH JELAS PT ELS MENYATAKAN BAHWA SALAH SATU INVESTMENT STRATEGY ADALAH “TAKE-OVER” CV KP MANAGEMENT. PADA SAAT TERSEBUT, CV BBL YAITU PERUSAHAAN DONNY SUGIARTO SEDANG MEMANAGE BEBERAPA TAMBANG, TAMBANG TAMBANG TERSEBUT LAH YANG DI TAKE OVER OLEH EUNIKE LENNY SILAS DAN USMAN WIBISONO MELALUI AKTE NOTARIS 25 JUNI 2012 DIHADAPAN NOTARIS NETTY MARIA MACHDAR YANG MANA DALAM AKTA TERSEBUT SUDAH JELAS TERTERA BAHWA DONNY SUGIARTO TIDAK PERNAH MENGAKU NGAKU SEBAGAI PEMILIK TAMBANG. PERTEMUAN YANG AKTEKAN TERSEBUT DISEPAKATI BAHWA DONNY SUGIARTO MELEPASKAN HAK MENAMBANG DARI TAMBANG TAMBANG YANG DIKERJASAMAKAN, PEKERJAAN MENAMBANG SEPAKAT AKAN DILAKUKAN OLEH PIHAK LAIN SESUAI AKTE YANG TELAH DITANDANGANI. ADAPUN DALAM PROSESNYA HARGA BATUBARA HANCUR DAN DALAM MENAMBANG ADA KERUGIAAN YANG TERJADI, DAN DEMURRAGE KAPAL YANG TERJADI MENGAKIBATKAN KERUGIAN YANG TIDAK SEDIKIT.

BERITA

Seperti diketahui Abidinsyah pemilik tambang batubara PT Sungai Berlian Bhakti (PT SBB) di Berau dan CV Sungai Berlian Jaya (SBJ)Meski telah melaporkan hal tersebut sejak 2014 lalu, namun Lenny belum mendapatkan hasil. Bahkan, yang Ia ketahui Paulin masih bebas berkeliaran dan mendirikan perusahaan bernama PT Sentosa Laju Energi.

TANGGAPAN

PT SENTOSA LAJU ENERGY ADALAH PERUSAHAN KELUARGA YANG MANA TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN EUNIKE LENNY SILAS, JUSTRU SAMPAI SAAT INI PT SENTOSA LAJU ENERGY MASIH DI RUGIKAN KARENA EUNIKE LENNY SILAS DAN USMAN WIBISONO YANG MASIH BELUM MENYELESAIKAN KEWAJIBAN HUTANGNYA KEPADA PT SENTOSA LAJU ENERGY SESUAI AKTE NOTARIS 4 JULI 2014. BAHKAN UNTUK PEMBAYARAN HUTANG TERSEBUT, USMAN WIBISONO SEMPAT MEMBERIKAN ASET TANAH YANG MENJADI MILIK AYAHNYA, YANG BELOKASI DI TRAWAS. AKAN TETAPI ITUPUN TIDAK JUGA DAPAT MELUNASI HUTANG EUNIKE LENNY SILAS DAN USMAN WIBISONO KEPADA PT SENTOSA LAJU ENERGY,

BERITA

Untuk itu, kini Lenny berharap agar penyidik segera mengusut kasusnya dengan TPPU, agar segala uang hasil kejahatan pelaku bisa diselamatkan.

"Saat ini saya benar-benar bangkrut. Pengacara saja saya tidak mampu bayar, mereka sukarela membantu saya. Makanya dengan diusutnya kasus ini dengan undang-undang TPPU saya berharap kerugian saya bisa kembali dan membalas jasa mereka yang telah membantu saya," tukasnya.

Di sisi lain, pengacara Lenny, yakni John Matias, dan Doan V Tagah berharap pihak kepolisian bisa menahan Paulin yang diduga menjadi otak pelakunya. Sebabnya, kasus yang melibatkan Abidinsyah dan Donny, muaranya ke Paulin.

TANGGAPAN

KERUGIAN YANG DIALAMI EUNIKE LENNY SILAS DAN USMAN WIBISONO SELAMA BEKERJASAMA DENGAN DONNY SUGIARTO LAUWANI YANG SEJAK 27 JUNI 2011 MEMBENTUK PERUSAHAAN BERSAMA UNTUK MENGELOLAH BERSAMA SAMA TAMBANG TAMBANG YANG DI KUASAI DONNY SUGIARTO LAUWANI YANG SAAT ITU SELAKU PEMEGANG HAK MENAMBANG DAN HAK MENJUAL, ADALAH SEPENUHNYA MENJADI TANGGUNG JAWAB MEREKA SENDIRI YANG TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN TAN PAULIN. KARENA SEJAK 27 MEI 2011 PUN, DAN 8 JUNI 2011, TAN PAULIN SUDAH MENGIRIMKAN SOMASI KEPADA EUNIKE LENNY SILAS, BAHWA BERKENAAN DENGAN TRANSAKSI BATUBARA YANG DILAKUKAN OLEH EUNIKE LENNY SILAS, “BAHWA PIHAK KEDUA SDRI. TAN PAULIN DAN PIHAK PERTAMA SDR. NAVNEET SINGH BEDI TIDAK AKAN BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP DANA DANA/ BIAYA-BIAYA DILUAR TRANSAKSI REKENINGA.N. PT. SENTOSA LAJU ENERGI”. AKAN TETAPI EUNIKE LENNY SILAS, USMAN WIBISONO MALAHAN TERUS MELANJUTKAN KERJASAMA DENGAN DONNY SUGIARTO LAUWANI DENGAN MEMBENTUK DUA PERUSAHAAN YAITU PT ENERGY LESTARI SENTOSA, DAN PT ELS NEW RESOUCES, YANG MANA PT SENTOSA LAJU ENERGY TIDAK TERKAIT DENGAN SEGALA KERUGIAN YANG TERJADI. SEDANGKAN SEHARUSNYA EUNIKE LENNY SILAS DAN USMAN WIBOSO DENGAN JELAS DAN SADAR BAHWA 5 LIMA TAMBANG YANG DALAM PENGUASAAN DONNY SUGIARTO UNTUK HAK MENAMBANG DAN MENJUAL TELAH DILAKUKAN KONTRAK EXCLUSIVE DENGAN PT SENTOSA LAJU ENERGY SECARA EXCLUSIF SEJAK 28 DESEMBER 2010 DAN DI AKTAKAN DI NOTARIS SWARTANA TEJA NO 80 TERTANGGAL 29 JANUARI 2011.

BERITA

"Selain keterlibatan Paulin dalam LP/980/X/2014/Bareskrim, perempuan yang memulai bisnisnya lewat toko gorden itu juga diduga telah melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan uang muka alat berat dan mebel terhadap lenny sebesar $US6,8 juta (LP/847/IX/2014/Bareskrim)," ujar Usman Wibisono, pengusaha yang juga ditipu Paulin, pada keterangan Pers Sabtu (16/1) di Jakarta.

TANGGAPAN

DALAM LP/980/X/2014 YANG BERKAITAN DENGAN PENANGKAPAN ABIDISYAH BERKAITAN DENGAN ROYALTI TAMBANG SEPENUHNYA TTIDAK ADA KAITANNYA DENGAN TAN PAULIN, KARENA TAN PAULIN BUKAN LAH PEMILIK DARI TAMBANG TERSEBUT.