Berburu Emas di Malaysia

SEA Games Malaysia 2017 lima bulan lagi akan dilaksanakan. Semua cabang olahraga yang dikirim ke pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara itu pun terus menyiapkan atlet mereka, termasuk polo air. Setelah melalui seleksi lanjutan, kini pelatnas polo air tinggal menyisakan 16 atlet putra dari sebelumnya 18 atlet. Nantinya, ke-16 atlet tersebut masih akan diseleksi lagi. Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PRSI Wisnu Wardhana mengungkapkan hanya akan ada 13 atlet, 7 di antara mereka pemain inti. Diharapkan, Juni mendatang nama 13 atlet yang akan dikirim ke Malaysia itu sudah ada.

"Saat try out di Serbia, nama-nama untuk ke SEA Games 2017 sudah ada. Seleksi untuk mencari 13 nama itu juga dilakukan melalui keikutsertaan di kejuaraan terbuka di Thailand pada April dan Islamic Solidarity Games 2017 di Azerbaijan pada Mei," kata Wisnu di Jakarta, Rabu (29/3). Untuk tim polo putri, pihaknya belum menentukan siapa saja yang akan mengisi daftar pemain lantaran belum ada surat keputusan dari Satlak Prima. Namun, dia memastikan pelatnas dimulai pada April setelah pelatih asing asal Serbia datang. "Dari seluruh persiapan yang sudah dilakukan, kami berharap putra bisa bawa pulang emas karena dari SEA Games 2015 kita dapat perak. Lalu tim putri bisa dapat perak karena sebelumnya juara tiga," tandas Wisnu.

Seperti tidak mau kalah dari polo air, tim kriket menjanjikan emas untuk 'Merah Putih' di Malaysia. Saat ini tim kriket Indonesia sudah bisa memulai pelatihan di Cibubur, Jawa Barat, setelah nama-nama atlet mereka terdaftar di Satlak Prima. Menurut Sekretaris Jenderal Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PPPCI) Arsyad Ahmadin nama-nama atlet akan disetorkan ke Satlak Prima. Selain pelatnas, nantinya juga akan dilakukan try out dengan beberapa negara, seperti India, Pakistan, dan Sri Lanka. Namun, nantinya juga ada turnamen yang dijadikan sebagai ajang latihan pada pertengahan April, yakni Cricket Bali Six yang diikuti 16 negara. "Mudah-mudahan target emas dari tim putri dan perak atau perunggu dari tim putra bisa tercapai."

Bisa diskors
Ketua Umum PPPCI Aziz Syamsudin mengaku sudah memohon kepada Menpora Imam Nahrawi agar bisa menggunakan lapangan untuk berlatih di daerah Pulo Mas, Jakarta. Menurutnya, pihaknya telah bertemu dengan Jakpro dan KOI serta beberapa pihak lain. "Mohon rekomendasinya karena kriket Indonesia saat ini di peringkat ke-43 dunia dari sebelumnya peringkat ke-134 dan mampu menang melawan Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang," ujar Aziz. Peringkat tersebut bisa turun jika nantinya Indonesia tidak mengikuti Asian Games 2018.

"Jika kriket tidak dipertandingkan, juga akan dapat banned dan pemotongan anggaran dari ICC," kata Aziz. Terkait dengan itu, Imam menyatakan jumlah cabang di Asian Games 2018 belum diputuskan. "Untuk itu, penting sekali SEA Games 2017 menjadi parameter sehingga nantinya saya laporan ke Bapak Wakil Presiden dapat berjalan lancar," katanya. (R-3)