Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DEDE Suryana tidak pernah menyesal menghapuskan cita-citanya menjadi seorang polisi. Bagaimana harus menyesal jika ia kini menjadi salah satu peselancar (surfer) terbaik di Asia.
Prestasi demi prestasi diraih surfer kelahiran Desa Cimaja, Sukabumi, Jawa Barat, 31 tahun silam itu. Terakhir medali emas direbutnya di ajang Asia Surfing Championships (ASC) 2016 di Taiwan.
“Saya sebetulnya bercita-cita menjadi polisi. Sejak sering ikut kejuaraan-kejuaraan surfing dan meraih emas 2008, jadi juara Asian Beach Games (ABG) 2008, saya tahu jalan terbaik hidup saya itu surfing,” ungkapnya di Jakarta, Senin (19/12).
Kesuksesan di ASC 2016 merupakan yang ketiga kali bagi Dede. Pada 2014, ia menyabet emas. Tahun berikutnya, perak diraihnya. “Alhamdulillah, tahun ini emas lagi,” kata dia.
Surfing sepertinya memang ditakdirkan menjadi jalan hidup Dede. Sejak kecil ia sudah akrab dengan ombak laut selatan Jawa dan telah bermain selancar sejak usia 7 tahun di pantai yang tak jauh dari rumahnya.
Seorang pencari bakat sekaligus peminat olahraga selancar ombak, Arya Subiakto, mencium bakatnya dan melatihnya dengan serius. Pada usia 15 tahun, Dede diboyong ke Bali untuk berlatih bersama para surfer profesional.
Bakat serta kerja keras dalam berlatih telah membawa Dede ke level elite surfer Asia. Namun, surfer pertama Indonesia yang terkualifikasi mengikuti seri kejuaraan dunia itu belum puas. Ia ingin melanjutkan kiprahnya menjadi peselancar papan atas dunia dengan mengikuti kejuaraan dunia. Olimpiade 2020 Tokyo yang akan melombakan selancar juga menjadi bidikan ayah beranak satu itu.
Untuk menuju Tokyo 2020, Dede berharap bisa ‘melakukan pemanasan’ di gelaran Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. “Saya berharap surfing masih bisa diperjuangkan untuk masuk Asian Games 2018 agar bibit-bibit surfer Indonesia bisa ditemukan. Indonesia sebenarnya memiliki banyak surfer berbakat. Ada Raditya Rondi, misalnya, yang merupakan runner-up ASC 2016,” ujar Dede. (Maggie Nuansa Mahardika/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved