Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEMERINTAH menjamin kelancaran pendanaan persiapaan dan penyelenggaraan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Hal itu menjadi salah satu butir pertemuan Panitia Penyelenggara Asian Games (Inasgoc), Dewan Olimpiade Asia (OCA), dan Kememterian Keuangan di Jakarta yang berakhir Rabu (14/12) malam.
Pertemuan dihadiri oleh Wakil Presiden Kehormatan OCA Wri Jizhong, Ketua Komite Olimpiade Indonesia yang juga ketua Inasgoc Erick Thohir, Ketua Komite Koordinasi Asian Games 2018 Tsunekazu Takeda, dan Direktur Internasional dan hubungan antar NOC OCA Vinod Tiwari.
Erick mengatakan dalam pertemuan tersebut, Kemenkeu menjamin keseriusan pemerintah dalam menyelenggarakan Asian Games 2018, "seperti komitmen dalam kesepakatan awal, penting dari pihak OCA mengetahui tentang pendanaan. Tadi disampaikan mengenai keseriusan pemerintah dan disambut baik oleh OCA," kata Erick.
Untuk menyelenggarakan Asian Games 2018, Inasgoc membutuhkan setidaknya Rp8,6 Triliun, sementara pemerintah Indonesia hanya menyanggupi pendanaan sebesar Rp4,3 Triliun, kekurangan pendanaan akan diupayakan Inasgoc dengan menggaet sponsor. Sejumlah sponsor dari Tiongkok dan Jepang disebut Erick siap menandatangani kontrak kerja sama.
Dari dana Rp4,3 Triliun yang akan diberikan pada Inasgoc, pada 2017 Inasgoc akan menerima Rp500 Miliar. Namun proses penyaluran dana masih menunggu Peraturan Presiden yang mengatur Inasgoc sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) baru yang bisa menerima dana langsung dari Kemenkeu.
"Sekarang Perpres masih dalam proses finalisasi, semoga bisa segera diterbitkan karena itu akan menjadi payung hukum bagi Inasgoc untuk menerima dana dari pemerintah. Nantinya di Kemenpora akan ada 6 KPA," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga yang juga Wakil Presiden II Inasgoc, Gatot S Dewa Broto.
Salah satu proses persiapan yang akan segera dimulai ialah pembangunan arena ketangkasan berkuda (equestrian) di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur. PT. Pulo Mas Jaya, selaku pemilik lahan di kawasan itu mengatakan proses tender pembangunan yang dilakukan kini sudah mencapai tahap akhir akan diumumkan pemenangnya pada akhir Desember nanti.
"Saat ini, proses penaikan permukaan untuk mengantisipasi banjir sudah selesi dan pada 15 Januari nanti sudah bisa dimulai pembangunannya. Kami mempunyai waktu 10 bulan atau paling lambat sampai 15 Desember umtuk membangun arena equestrian ini," kata CEO PT. Pulo Mas Jaya, Bambang Mursilan. OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved