Butuh Usaha Besar Promosikan Pencak Silat

10/12/2016 00:15
Butuh Usaha Besar Promosikan Pencak Silat
(ANTARA/ISMAR PATRIZKI)

KARENA diikuti 42 negara, sejauh ini Kejuaraan Dunia Pencak Silat Ke-17 yang dilangsungkan di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, menjadi kejuaraan dunia yang paling banyak memiliki negara peserta.

Kejuaraan dunia yang berlangsung pada 3-8 Desember itu menjadi bukti persebaran olahraga bela diri tradisional Indonesia sudah mulai merata ke sejumlah negara di lima benua.

Namun, untuk menjadikannya sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade, dukungan sedikitnya 70 negara diperlukan.

Mendapat dukungan tersebut bukan perkara mudah.

Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) untuk bisa membawa pencak silat ke pentas olahraga tertinggi di dunia tersebut.

Bagaimana caranya?

Berikut petikan wawancara dengan Ketua Umum PB IPSI sekaligus Presiden Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), Prabowo Subianto, di Denpasar, Bali.

Bagaimana Anda melihat performa tim silat Indonesia di kejuaraan dunia kali ini?

Lumayan, tapi kita tentu harus bekerja lebih keras.

Negara-negara lain, Anda lihat sendiri animonya, mereka sangat serius.

Jadi kita harus bekerja lebih keras.

Bagi saya yang terpenting kejuaraan ini berhasil, juga untuk negara-negara yang ikut serta mereka juga puas.

Saya utamakan bahwa pencak silat diterima sebagai olahraga serius yang tidak kalah dengan olahraga bela diri lainnya di dunia.

Bukan hanya Indonesia yang jadi juara di sini. Bagaimana Anda melihat negara lain mengembangkan silat?

Vietnam sangat kuat, juga Thailand.

Negara-negara Asia Tengah juga muncul, Timur Tengah dan Iran juga kuat.

Saya rasa ini bagian dari risiko kita dan kehormatan bagi kita bahwa budaya kita digunakan dunia.

Jadi kita harus legawa, berjiwa besar.

Kalau kita dikalahkan negara lain dalam hal ini kita tidak boleh berkecil hati, justru harus berbesar hati.

Tahun ini ada 42 negara ikut serta dalam kejuaraan dunia. Bagaimana Anda melihatnya?

Kita bangga banyak negara yang antusias ikut dalam kejuaraan dunia tahun ini.

Kita berharap kejuaraan dunia akan datang negara yang hadir lebih besar.

Saya dengar sudah 80 negara yang daftar untuk 2018.

Jadi target kita kejuaraan dunia di depan sudah 80 negara.

Berarti kita bisa masuk Olimpiade kalau seperti itu.

Langkah apa yang dilakukan PB IPSI atau Persilat untuk membawa pencak silat ke Olimpiade?

Persyaratan untuk bisa dipertandingkan di Olimpiade harus ada dukungan 70 negara.

Untuk kejuaraan dunia pencak silat 2018 sudah ada 80 negara yang mendaftar.

Jadi target Olimpiade, Insya Allah, mudah-mudahan sudah bisa terpenuhi.

Negara apa lagi yang akan didekati PB IPSI dan Persilat untuk mempromosikan pencak silat dan bagaimana cara pendekatannya?

Banyak negara (di benua) Afrika, (wilayah) Amerika Latin, dan Karibia.

Ya, kita berharap 80 negara yang hadir.

Ini suatu lompatan yang luar biasa.

Cara pendekatannya kita harus berkeliling melakukan road show, kita kirim tim, demonstrasi, tim pelatih.

Jadi ini usaha besar, bukan usaha kecil.

Selain berkeliling, kita terbuka dengan tim negara lain yang ingin berlatih di Indonesia.

Bagaimana dengan mendaftarkan pencak silat ke UNESCO sebagai budaya warisan dunia?

Ya, itu juga sedang kita rintis.

Memang belum kita daftarkan. Karena sekarang sedang kita rintis.

Saya rasa itu menjadi bagian penting dari pencak silat sebagai budaya kita. (Gnr/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya