Renovasi GBK Harus Tuntas 2017

RENOVASI arena Asian Games Jakarta-Palembang 2018 di kawasan Gelora Bung Karno diharapkan rampung pada November 2017 sehingga siap digunakan untuk multiajang empat tahunan tersebut.

Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek renovasi GBK di Jakarta, Jumat (2/12).

Presiden yang didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono tiba sekitar pukul 08.15 WIB di kompleks GBK.

Stadion Utama GBK menjadi lokasi pertama yang ditinjau Jokowi dalam kunjungannya tersebut, kemudian dilanjutkan hingga ke arena akuatik dan sejumlah lokasi lain yang direnovasi .

"Sekarang ini kita melakukan renovasi kawasan GBK dengan anggaran Rp3,5 triliun. Renovasi ini mencakup Stadion Utama GBK, akuatik, Istora, basket, bisbol, dan sebagainya. Kita harapkan selesai pada November 2017 mendatang. Saat ini perkembangannya sudah mencapai 11%," kata Presiden.

Selain Imam dan Basuki, dalam kunjungan ke kawasan GBK itu Jokowi juga didam-pingi Direktur Pusat Pengelola Kawasan GBK Winarto dan Ketua Satuan Tugas Infrastruktur Asian Games Imam Santoso Ernawi.

Kunjungan Presiden berakhir sekitar pukul 09.00 WIB.

Menpora Imam mengapresiasi pekerjaan renovasi yang dilakukan Kementerian PU-Pera.

Menurutnya, pekerjaan renovasi yang dilakukan saat ini juga dipantau Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan mendapat tanggapan positif.

"Pak Basuki dan timnya bekerja luar biasa dan ini kabar baik bagi kita semua bahwa arena betul-betul disiapkan dengan baik," katanya.

Imam memambahkan, pada pertengahan bulan ini, bersamaan dengan digelarnya pertemuan Komite Koordinasi Asian Games 2018 di Jakarta, akan ditentukan cabang olahraga yang akan dipertandingkan di kawasan GBK.

Pertemuan Corcom V juga akan mengesahkan cabang yang dipertandingkan di Asian Games 2018.

Menteri PU-Pera mengatakan renovasi GBK bukan hanya soal arena. Pihaknya juga tetap memperhatikan akses masyarakat serta ruang terbuka hijau di kawasan GBK.

Nantinya kawasan yang dibangun pada 1962 itu akan menjadi kawasan terpadu bagi seluruh elemen masyarakat.

"Ya nanti kan sebelah sana jadi stasiun besar juga. MRT yang dekat hutan kota dijadikan hutan kota," kata Basuki.

Atlet pelapis

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) berkomitmen untuk ikut menyukseskan gelaran Asian Games 2018 dari segi prestasi.

Karena itu, Sekretaris Jenderal KONI, EF Hamidi, mengatakan telah menyiapkan sentra pembinaan bagi atlet yang berkualitas di PON sebagai atlet pelapis.

"Kita ambil atlet peringkat 1 hingga 6 yang ada di PON dan belum masuk pelatnas. Nanti kita bina mereka. Jadi nanti Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) bisa mudah mencari atlet pelapis jika ada atlet pelatnas yang tidak sesuai dengan performa yang diinginkan," kata Hamidi.

Ia memastikan atlet yang dibina KONI diseleksi melalui proses yang ketat sehingga atlet tersebut memiliki kualitas yang bisa disetarakan dengan atlet pelatnas.

Sejauh ini, KONI berencana membangun sentra pembinaan itu di delapan daerah.

KONI segera menentukan daerah yang akan dibangun sentra pembinaan terpadu itu setelah selesai melakukan seleksi atlet. (Pol/Rep/R-3)