Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
TUGAS berat sudah menanti Letnan Jenderal Edy Rahmayadi setelah terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam Kongres Pemilihan di Jakarta pada 10 November lalu. Salah satu tugas yang harus diemban oleh Panglima Komando Angkatan Darat (Pangkostrad) itu ialah menata tim nasional yang lebih baik di masa mendatang. Sejumlah rencana pun dirancang untuk membuat tim nasional terbangun dari tidur panjang. Dari mulai memaksimalkan infrastruktur, pembinaan, desain kompetisi, serta menjalin komunikasi dengan pemerintah. Apa dan bagaimana detik rencana Edy Rahmayadi, berikut petikan wawancaranya dengan wartawan Media Indonesia, Satria Sakti Utama, tengah pekan lalu.
Target Anda untuk tim nasional selama empat tahun ke depan sebagai Ketua Umum PSSI?
SEA Games 2017 kita harus nomor satu. Asian Games 2018 kita ingin empat besar di bawah Jepang, Korea, Tiongkok, Iran, dan Irak. Kita juga ingin masuk Olimpiade.
Soal keengganan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mengirim sepak bola ke SEA Games 2017 jika tidak berbicara banyak di Piala AFF?
Akan kita bicarakan terlebih dahulu. Tapi yang pasti itu mimpi kita dan kita serius. Sebanyak 60% pemain Piala AFF tidak bisa dipakai di SEA Games. Makanya kita sedang mencari pemain untuk itu sampai Papua kalau perlu.
Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) tidak ramah bagi Tim Nasional, bagaimana kompetisi untuk tahun mendatang?
Kompetisi belum diputuskan, masih pembahasan apakah mengikuti gaya Eropa, Arab Saudi, atau yang lain. Kalau mereka kan mengikuti cuaca itu, sedangkan kalau kita sepanjang tahun bisa kita lakukan. Tapi kalau saat ini kan bulan kompetisi internasional, jadi harus diperhitungkan juga. Kemudian sisa kompetisi juga akan diisi turnamen-turnamen, seperti Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman. Biar tidak kosong. Pemain bola itu minimal main 30 pertandingan setahun untuk berkembang.
Ada rencana menggaet tenaga asing untuk direktur teknik misalnya?
Saya melihat PBSI. Orang luar melibatkan kita karena mereka menilai kita lebih profesional. Begitu juga kita, kalau orang luar lebih profesional, kita juga patut berguru kepada mereka.
Infrastruktur ganjalan terbesar pembangunan sepak bola nasional, solusinya?
Kami perlu berkomunikasi dengan Kemendagri sehingga saya bisa masuk ke pemerintah daerah karena infrastruktur milik mereka. Kemudian yang membangun Kementerian PU, maka nanti saya juga perlu bicara juga dengan mereka. Kita ingin ada MoU, jadi ada suratnya supaya enak.
Sepak bola wanita apakah menjadi prioritas juga?
Iya kembali lagi penduduk Indonesia 250 juta orang dan lebih banyak wanitanya. Kalau ini (potensinya) bisa diselesaikan di bidang masing-masing.
Banyaknya tangan kotor di sepak bola nasional saat ini, khususnya dalam kelembagaan PSSI?
Saya mau Exco independent semuanya. Jadi kalau wartawan bertemu ada yang macam-macam saja satu saja, bilang kepada saya entah itu main uang atau apa, tapi jangan fitnah. Pasti besok selesai. Kita sudah komitmen. Orang berkeringat-keringat main bola, kok kita enak-enakan. Kita ingin serius jadi dukung PSSI ini. (R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved