Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Fasilitas Pusat Olimpiade Dikebut

Ghani Nurcahyadi
03/11/2016 09:00
Fasilitas Pusat Olimpiade Dikebut
(MI/Rommy Pujianto)

PUSAT Olimpiade yang dibangun Kementerian Pemuda dan Olahraga baru bisa digunakan dengan optimal pada awal tahun depan. Saat ini, PT Pilar Cadas Putra yang menjadi kontraktor pembangunan Pusat Olimpiade dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih menyelesaikan bangunan tiga lantai yang digunakan sebagai tempat latihan.

Direktur PT Pilar Cadas Putra Bambang Nugroho mengatakan pembangunan gedung latihan tiga lantai yang dimulai pada Mei 2016 tersebut akan rampung pada akhir Desember nanti. Gedung tersebut diproyeksikan sebagai tempat latihan cabang olahraga angkat besi, anggar, dan senam. “Fasilitas latihan nanti menjadi tanggung jawab Kemenpora,” kata dia.

“Lantai 1 nantinya akan digunakan angkat besi. Karena itu, lantainya akan kita cor lagi supaya kuat. Lantai dua digunakan untuk cabang anggar, sedangkan lantai tiga untuk senam, makanya kita buat tempatnya sedikit lapang,” kata Bambang di Jakarta, Rabu (2/11). Nilai kontrak pekerjaan Pusat Olimpiade Rp16 miliar.

Sejumlah cabang olahraga dipastikan akan menggunakan fasilitas latihan di Pusat Olimpiade yang berada di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, tersebut. Cabang-cabang itu ialah panahan, angkat besi, senam, gulat, judo, taekwondo, tinju, anggar, karate, panjat tebing, dan atletik. Untuk atletik, hanya nomor loncat yang berlatih di Pusat Olimpiade.

Menpora Imam Nahrawi mengatakan Pusat Olimpiade yang diproyeksikan menjadi sentra pelatnas cabang yang dipertandingkan dalam olimpiade mulai bisa digunakan pada Januari mendatang. Kemenpora pun akan mengebut pekerjaan renovasi kawasan yang sebelumnya bernama Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) itu dengan anggaran Rp390 miliar.

“Tempat ini ke depan seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa harus menyiapkan prestasi gemilang menuju Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang,” ujar Imam.

Untuk memantau pembangunan Pusat Olimpiade, Imam telah membentuk tim ad hoc Pusat Olimpiade sejak 31 Oktober lalu berdasarkan Surat Keputusan Nomor 97 Tahun 2016. Tim tersebut diketuai Sakhyan Asmara dengan sekretaris Yuni Poerwanti. Sementara itu, Gatot S Dewa Broto, Lukman Niode, dan Francis Wanandi menjadi anggota.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, selain fasilitas latihan, sejumlah laboratorium yang menunjang peningkatan performa atlet disiapkan.


Pindahkan peralatan

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persa­tuan Panahan Indonesia (PP Perpani) Adhi Purnomo mengatakan pihaknya mulai memindahkan sejumlah peralatan latihan ke kawasan Pusat Olimpiade. Adhi meminta Kemenpora menyiapkan gudang peralatan untuk menyimpan busur dan anak panah atlet.
Di sisi lain, Ketua Bidang Angkat Besi, Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Binaraga, dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI), Alamsyah Wijaya mengatakan ruangan latihan untuk angkat besi sudah cukup memadai. Hanya, PB PABBSI masih terkendala dengan akomodasi yang disiapkan juga sarana pendukung lainnya.

“Contohnya saja, seperti shower tidak ada. Berbeda dengan di Senayan, yang kamar mandinya dilengkapi dengan shower,” ujarnya. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya