Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Gita Komit Lakukan Desentralisasi

MI
18/10/2016 09:56
Gita Komit Lakukan Desentralisasi
(Antara/Prasetyo Utomo)

GITA Wirjawan mengakui banyak programnya yang belum terlaksana 100% pada periode pertama kepengurusannya. Salah satunya ialah program desentralisasi.

Itu sebabnya ia berjanji akan menuntaskan semua pekerjaan rumah tersebut jika dipercaya kembali memimpin Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI).

Pernyataan itu diungkapkan Gita seusai mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Ketua Umum PB PBSI periode 2016-2020 ke Sekretariat Tim Penjaringan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, kemarin. “Jika dipercaya kembali menjadi ketua, saya ingin menjalankan program-program yang kemarin belum terlaksana, seperti program desentralisasi yang efektif dan efisien dan juga peningkatan pengembangan para atlet di klub.”

Sementara itu, Ketua Umum Pengprov PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta, F Koesdarto Pramono, mengatakan Gita telah menemui semua pengurus pengprov dan bersedia memperbaiki kekurangan tersebut di periode berikutnya.

“Dia menyanggupi menjalankan desentralisasi pelatnas, pendanaan untuk program daerah, serta peningkatan kualitas atlet dan pelatih daerah. Kami melihat dari sisi kelemahan maupun keunggul­an Gita Wirjawan selama memimpin organisasi, termasuk prestasi terakhir bulu tangkis dalam Olimpiade yang meraih medali emas lewat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir,” katanya.

Dalam kepemimpinan Gita sebagai Ketum PP PBSI periode 2013-2016, sejumlah prestasi gemilang sudah ditorehkan, di antaranya 27 gelar super Series, 5 medali emas di SEA Games, 2 medali emas di Asian Games, dan 3 gelar juara dunia. Puncaknya ialah medali emas di sektor ganda campuran Olimpiade 2016, yang dipersembahkan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Rio de Janeiro, Brasil. Emas Olimpiade tersebut menjadi sangat istimewa karena berhasil mengembalikan tradisi emas Indonesia yang terputus di Olimpiade London 2012. Gita juga tercatat sukses melakukan terobosan untuk memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi para atlet dan pelatih dengan mengubah sistem sponsor dari kolektif menjadi individu.

“Semua gelar-gelar penting ini bisa tercapai karena sudah adanya fondasi yang baik dari kepengurusan sebelumnya di bawah kepemimpinan Pak Joko, dan kami berupaya memaksimalkan para pemain yang ada untuk merebut gelar juara yang sudah ditargetkan,” kata Gita.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky juga mendukung Gita untuk meneruskan tampuk kepemimpinan organisasi. (Mag/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik