SAH-SAH saja orang menyebut Floyd Mayweather Jr, 38, sebagai petinju yang membosankan di atas ring. Terlepas dari segala kontroversi yang menyertai kisahnya, faktanya, secara prestasi Mayweather tetaplah salah satu petinju terbaik yang pernah ada di planet ini.
Ia bahkan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu dari sedikit petinju yang tidak terkalahkan hingga gantung satung. Dengan rekor 49-0, the Money berhasil menyamai petinju legendaris kelas berat Rocky Marciano.
Selain itu, fakta juga menunjukkan bahwa sejumlah petinju kenamaan pernah dia hadapi. Mulai Zab Judah, Shane 'Sugar' Mosley, Oscar de la Hoya, Ricky Hatton, sampai petinju kebanggaan Filipina, Manny Pacquiao.
Terlepas dari kemenangan yang dia catat itu tidak mengesankan, setidaknya ia sudah menunjukkan pada dunia bahwa dia tidak pernah takut menghadapi petinju mana pun. Selama bayarannya cocok, ia siap berjibaku di atas ring. Petinju yang juga berjuluk the Pretty Boy itu memang selalu percaya bahwa dirinya merupakan petinju terbaik yang selalu berada satu langkah di depan petinju lainnya.
Dia bahkan selalu sesumbar bahwa setelah dia pensiun, Pacquiao merupakan petinju yang terbaik setelah dirinya.
"Saya sudah di olahraga ini selama 19 tahun, menjadi juara dunia selama 18 tahun, dan memecahkan semua rekor. Saya sudah menyelesaikan semuanya di olahraga ini, tak ada lagi yang harus dituntaskan. Kini waktunya saya menghabiskan waktu dengan keluarga," cetusnya.
Sejatinya, kemenangan atas Pacquiao menjadi laga terakhir the Money. Sebab, duel dua petinju pound-for-pound terbaik dunia sempat disebut-sebut akan menyajikan drama tersendiri. Sayangnya, harapan tinggal harapan. The Money sama sekali tidak menunjukkan layaknya petinju tak terkalahkan saat mengalahkan Pacman. Pun sebaliknya.
Pacquiao juga mengakui bahwa laga super yang dinanti-nanti jutaan penggemar tinju itu berjalan tidak semestinya. Belakangan, Pacman meminta pejabat olahraga Nevada untuk menerapkan sanksi yang sesuai kepada the Money atas pelanggaran peraturan do-ping. Dengan permintaan itu, Pacman mungkin berharap ada celah untuk melakukan tarung ulang. Sayangnya, Mayweather sudah kukuh dengan keputusannya untuk gantung sarung. Hanya mungkin yang sedikit disesalkan para penggemar tinju ialah mengapa ia memilih Andre Berto sebagai lawan terakhirnya. Itu memunculkan kesan bahwa dia sengaja memilih lawan yang ringan agar rekornya tidak tercoreng di penghujung kariernya.
Dalam duel di Grand Garden Arena, Las Vegas, kemarin, the Money dipastikan menang angka mutlak atas Berto. Itulah Mayweather. Kontroversi boleh saja selalu menyertai dirinya. Namun, dia akan selalu dikenang sebagai petinju tak terkalahkan dengan sederet mobil mewah dan jet pribadinya. (AFP/AP/Mag/R-4)