Lisabon pun Ingin Belajar dari Jakarta

BENDERA The Association for International Sport for All (TAFISA) World Games 2016 resmi diserahkan kepada Kota Lisabon, Portugal, pada acara penutupan TAFISA yang digelar di Ancol, Jakarta Utara, kemarin. Perwakilan pemerintah Portugal, Victor Pataco, mengungkapkan Portugal siap menggelar ajang olimpiade olahraga rekreasi di dunia tersebut pada 2020 mendatang.

Menurut dia, Jakarta sukses menggelar kegiatan multiajang tersebut. Itu sebabnya mereka akan belajar bagaimana menjadi tuan rumah TAFISA dari ibu kota Indonesia tersebut.

"Saya sangat terkesan dengan tradisi masyarakat Indonesia yang kaya akan budaya khususnya permainan tradisional. Kami mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa, dan artinya Portugal mendapat tantangan yang luar biasa untuk mengadakan perhelatan yang minimal sama dengan Indonesia bahkan jika bisa akan lebih baik," ujar Victor saat konferensi pers penutupan TAFISA.

Setelah gelaran TAFISA berakhir, banyak hal yang dapat dievaluasi untuk menjadi pelajaran berharga bagi perhelatan selanjutnya. Ketua Panitia Pelaksana TAFISA 2016, Hayono Isman, pun mengakui masih banyak kekurangan, khususnya masalah komunikasi antarpanitia.

"Kelemahan panitia saat ini ialah kurang komunikasi dan saya mengakui itu karena publik jadi sulit mengetahui kapan dan di mana jadwal pertandingan. Bahkan, yang kami sesali kami tidak sempat membuat buku panduan," jelas Hayono.

Secara kesuluruhan Presiden TAFISA Ju Ho Chang menilai penyelenggaraan TAFISA kali ini terbilang sukses. Kesuksesan penyelenggaraan TAFISA dinilai dari keramahan dan persahabatan yang ditunjukkan masyarakat Indonesia sehingga menimbulkan kenyamanan bagi para partisipan, baik dari dalam maupun luar negeri. "Selama enam hari penyelenggaraan dan semua partisipan sangat terkesan dan menikmati pertandingan," pungkasnya. (Rul/R-3)