Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Sumsel Lebih Siap Gelar Asian Games

Baharman
09/9/2015 00:00
Sumsel Lebih Siap Gelar Asian Games
(ANTARA/Widodo S. Jusuf)
DERU mesin alat berat bersahutan memecah langit kawasan Seberang Ulu Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), sejak sebulan terakhir. Sejumlah pekerja mulai terbit matahari hingga menjelang malam terus berjibaku menyelesaikan proyek rusunawa (rumah susun sederhana sewa) di kompleks Jakabaring Sport City (JSC), tepat bersebelahan dengan tiga blok wisma atlet. Di tempat lainnya, sekitar 1 kilometer (km) ke arah barat, sekelompok pekerja juga sibuk merampungkan flyover yang tersisa 50% lagi.

Sementara itu, 1,5 km ke arah selatan, proyek jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) juga tengah digarap kontraktor pada tahap penimbunan sepanjang 18 km dari 22 km yang diproyeksikan. Tidak jauh dari tempat itu, puluhan pengembang seakan berlomba membangun kompleks hunian warga.

Semua itu lalu berbaur dengan hiruk-pikuk aktivitas jalanan, kompleks pasar induk, Mal OPI (Ogan Permata Indah), serta sejumlah perkantoran. Itulah wajah kawasan Jakabaring yang terus menggeliat saban hari.

"Sekitar enam tahun lalu, Jakabaring tidak seramai sekarang. Jarang orang lewat Jakabaring kecuali memang ada keperluan yang sangat penting," ujar warga kompleks perumahan OPI, Zazili, 60, yang sudah hampir 20 tahun berdomisili di Jakabaring.

Kakek enam cucu itu mengaku kini Jakabaring menjadi pusat Kota Palembang dan sebagai pilihan warga untuk berolahraga dan rekreasi terutama pada akhir pekan.

Zazili betul, pada 2010 Jakabaring yang luasnya 2.023 hektare (ha) masih berupa kawasan rawa-rawa dan sebagian lagi penuh belukar. Di tahun yang sama hingga sepuluh bulan berikutnya, rawa seluas 325 hektare itu 'disulap' Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menjadi sebuah kompleks olahraga internasional yang kini disebut JSC. "Ketika itu banyak orang tidak percaya bisa jadi seperti sekarang ini," kata Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

Sejak itu pula secara bertahap hampir tiap sudut area di Jakabaring terus digarap menjadi beragam fasilitas modern. Bahkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Palembang No 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palembang 2012-2032, dari rencana sembilan kawasan strategis, Jakabaring ditempatkan sebagai kawasan strategis pertumbuhan ekonomi.

Kini Jakabaring kembali berbenah, pasalnya tiga tahun ke depan Sumsel kembali punya hajat besar dan akan kedatangan puluhan ribu tamu dari penjuru Asia untuk menjajal ketangguhan dalam ajang event olahraga Asian Games. Tentu sebagai sahibulbait yang baik, memanjakan tamu akan menjadi prioritas. Maka itu, berbagai fasilitas yang ada di Kota Palembang, khususnya di Jakabaring, diharapkan memberi kenyamanan bagi tamu.

"Kami akan siapkan semua untuk menghadapi Asian Games 2018, mulai fasilitas olahraga standar internasional hingga infrastruktur pendukung lainnya," janji orang nomor satu di Sumsel itu.

Proyek tiga tower dengan lima lantai rusunawa, misalnya, papar Alex, nanti dapat dipakai untuk menginap para atlet dan akan ditambah lima tower rusunawa lagi di lokasi yang berdekatan.

"Jadi totalnya ada 11 blok wisma (tiga blok wisma atlet dan delapan blok rusunawa) yang dapat menampung sebanyak 7.000 atlet dengan fasilitas setara hotel bintang tiga," ungkapnya.

Demikian pula, tambahnya, pembangunan jalan tol dari Palembang-Indralaya sepanjang 22 km merupakan fasilitas infrastruktur penunjang yang saat ini tengah dikerjakan dan ditargetkan rampung tahun depan. Adapun flyover simpang empat Jakabaring ditargetkan selesai akhir tahun ini sehingga diharapkan mampu mengurai kepadatan kendaraan.

Alex optimistis Sumsel akan mampu menjamu sebaik mungkin tamu yang datang dari 45 negara Asia tersebut. Paling tidak Sumsel punya bekal pengalaman sebagai tuan rumah SEA Games XVI pada 2011, lalu Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 serta ASEAN University Games (AUG) pada 2014, belum lagi sepanjang 2011 hingga 2014 tercatat ada 17 event olahraga pernah digelar di Sumsel.

Pengalaman itu sekaligus membuktikan venue yang ada di JSC sangat layak untuk event Asian Games. Di tempat tersebut terdapat 22 venue berstandar internasional yang terintegrasi dalam satu kompleks di JSC sehingga memudahkan para atlet dari wisma menuju venue dengan cukup berjalan kaki dengan hitungan menit.

Vice President of IAGOC Kwon Kyungsang menegaskan Palembang sudah siap untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Sumsel tak perlu lagi membangun sarana dan prasarana baru.

"Secara keseluruhan fasilitas di Palembang sudah siap. Selain itu, kota ini pernah menjadi penyelenggara ajang multievent seperti SEA Games dan Islamic Solidarity Games. Hanya perlu perbaikan saja," kata dia selaku konsultan Asian Games 2014 Incheon.

Beri kami waktu
Kesiapan menyambut perhelatan Asian Games 2018 akan dibuktikan pula 'Bumi Sriwijaya' dengan melakukan <>upgrade sejumlah venue sesuai dengan permintaan Olympic Council of Asia (OCA). Stadion Gelora Sriwijaya yang saat ini berkapasitas 39 ribu penonton akan dipersiapkan menjadi 60 ribu penonton. Juga, menambah lapangan pertandingan dan kursi penonton bulu tangkis dari empat line menjadi delapan line.

Untuk venue danau, Sumsel menambah jalur lomba dari yang semula hanya 1,3 km menjadi 2 km. Tower untuk memantau di garis finis dan gudang penyimpanan perahu atau ski juga ditambah. Lalu dibangun pula venue polo air berdekatan dengan akuatik.

Untuk pembangunan 11 item infrastruktur baru, Pemprov Sumsel menyiapkan lahan seluas 30,8 ha di kawasan JSC. Convention center berkapasitas 100 ribu orang, termasuk panitia dan awak media yang meliput Asian Games, menjadi salah satu infrastruktur yang disiapkan.

Demikian pula pembuatan taman, gedung kantor, gedung kelola air, dan gedung pengelolaan limbah. Kapasitas listrik ditingkatkan hingga 10 ribu kVA.  Pemprov Sumsel akan meningkatkan jaringan air bersih hingga mampu menghasilkan 60 liter air per detik.

Fasilitas pendukung lainnya saat ini dalam proses pembangunan, antara lain rumah sakit Sumsel tipe A, perluasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, pembangunan Jembatan Musi IV dan V, pembangunan light rapid transit (LRT) koridor I dari SMB II menuju Masjid Agung dan koridor II dari Masjid Agung ke JSC. Semua itu, menurut Alex, walaupun tidak ada Asian Games, tetap dibangun.

"Kami punya kemauan, strategi, dan tekad. Beri kami waktu, saya jamin satu tahun sebelum Asian Games 2018 semua venue akan lebih baik. Sekarang, tiga tahun sebelum Asian Games saja sudah baik, apalagi nanti. Saya bukan omong besar," tegasnya.(R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya