Sumsel Evaluasi Hasil Buruk di PON

KETERPURUKAN Sumatra Selatan (Sumsel) di Pekan Olahraga XIX/2016 Jawa Barat membuat Gubernur Sumsel Alex Noerdin geram. Alex yang juga menjabat Ketua KONI Sumsel itu menegaskan akan melakukan evaluasi besar-besaran.

“Saya tidak mau me­nya-lahkan siapa pun. Mereka telah berusaha keras. Kami akan melakukan evaluasi atas kegagalan yang terjadi,” ungkapnya, kemarin.

Sumsel yang menargetkan masuk 10 besar hanya mendulang 6 emas, 11 perak, 14 perunggu, dan menduduki peringkat 21. Di PON 2012 Riau, Sumsel meraih 10 emas, 14 perak, 29 perunggu, dan menempati peringkat 13.

Walau kecewa, Alex Noerdin menegaskan tetap akan memberikan bonus bagi atlet peraih emas. “Peraih medali emas tetap akan mendapat apartemen dan uang pembinaan karena janji tetap janji,” jelasnya.

Hasil berbeda didapat Bali. Di PON 2016, para atlet Pulau Dewata mendulang 20 emas, 21 perak, 35 perunggu, dan menempati peringkat 6. Raihan itu meningkat ketimbang PON 2012 Riau, empat tahun lalu, saat Bali berada di posisi 9 dengan 15 emas, 18 perak, dan 30 perunggu.

Namun, Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta prestasi yang telah didapat tidak membuat para atlet, pelatih, dan KONI Bali berpuas diri. “Sekalipun Bali menempati peringkat 6, tidak boleh berpuas diri. Perlu ada perbaikan dan peningkatan prestasi di masa yang akan datang,” ujarnya saat menjemput kontingen di Bandara Ngurah Rai, Denpasar.

Di sisi lain, bonus atlet Ka-rawang yang meraih emas bagi Jabar mungkin baru akan cair tahun depan. Hal itu disebabkan pemangkasan anggaran dana alokasi umum sebesar Rp226 miliar.

“Bonus yang diajukan se-kitar Rp500 juta.Mungkin anggarannya masuk tahun 2017. Kita tunggu kebijakan Bupati,” ujar Kabag Humas Pemkab Karawang, Abdul Matin. (CS/DW/OL/R-2)