PB PON Harus Tuntaskan Masalah

DI awal-awal perhelatan, Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 diwarnai sejumlah permasalahan. Bahkan, ada yang bersifat ekstrem, seperti boikot di cabang judo dan kerusuhan di polo air.

Bagaimana Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Panitia Besar PON XIX/2016 Jabar menangani hal tersebut? Berikut petikan wawancara Media Indonesia dengan Ketua Panwasrah PB PON, K Inugroho di Soreang, Kabupaten Ban­dung, Selasa (20/9).

Bagaimana Anda melihat penyelenggaraan PON 2016 sejauh ini ?
Kita melihat sudah berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Kita melihat dinamika itu. Kita selalu mengadakan pertemuan Komandan Kontingen (CdM Meeting) setiap pagi. Masalah yang terjadi di lapangan kita evaluasi dan selesaikan. Sampai saat ini, masih berjalan sesuai dengan yang kita inginkan.

Dinamika juga terjadi di arena pertandingan. Bagaimana menanganinya?
Kita berpegangan bahwa fairplay menjadi semangat. Kebersamaan dan sportivitas menjadi semangat bersama. Saya berharap setiap hari semakin baik.

Bagaimana Anda melihat respons PB PON 2016?
Kia lihat sudah jauh lebih baik dalam pelaksanaan pertandingan maupun hal lain seperti hal keamanan. Kami berharap PB PON aktif. Saya sengaja meninjau ke beberapa venue untuk melihat langsung bagaimana antisipasinya.

PON 2016 masih akan berlangsung, bagaimana agar tidak ada lagi masalah?
Saya selalu koordinasi dengan PB PON. Masalah yang muncul disebabkan koordinasi yang tidak sampai. Misalnya LO yang tidak sopan, padahal sebelumnya telah diberikan pelatihan. Saya sudah meminta PB PON untuk segera menangani keluhan para kontingen.

Masalah apa yang sering dikeluhkan?
Transportasi, akomodasi, konsumsi, dan pertandingan. Lainnya tidak ada lagi. Bahkan untuk protes pertandingan ada mekanisme resmi. Jadi kita punya aturan. Pertandingan lewat buku aturan, protes ada mekanismenya. (Gnr/R-2)