Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SEMUA atlet pasti ingin berjuang untuk mengharumkan negara di setiap multiajang yang merek ikuti, tidak terkecuali para atlet Indonesia. Namun, bagi para atlet daerah, Pekan Olahraga Nasional menjadi impian utama mereka dalam meraih prestasi. PON bisa menjadi pintu gerbang bagi para atlet untuk menuju turnamen internasional, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Bahkan, para atlet Olimpiade seperti lifter Eko Yuli Irawan dan atlet loncat jauh Maria Londa pun masih berambisi menggapai prestasi di PON. Bagi Eko, berprestasi di PON merupakan hal yang penting sebelum bergabung di pelatnas nanti karena multiajang itu merupakan kesempatan dia untuk berbakti kepada daerahnya. "Yang pasti PON itu penting untuk daerah yang memang membina di luar pelatnas. Setidaknya, saya ingin mempertahankan prestasi sebelum masuk Pelatnas," ujar peraih perak di Olimpiade 2016 itu yang mewakili Provinsi Jawa Timur. Pembinaan atlet di Indonesia pada umumnya memang terbagi dua, yaitu melalui pelatihan nasional atau pelatnas yang dikhususkan bagi para atlet elite dan pelatihan daerah atau pelatda yang menjadikan PON sebagai tujuan untuk menggapai prestasi. Eko tidak memungkiri PON masih sebagai multiajang prestisius di Indonesia. Tidak berlebihan jika semua atlet berlomba-lomba ingin mencetak prestasi. Selain bonus yang menanti mereka, kesempatan untuk masuk pelatnas lewat PON juga terbentang. Apalagi, pelaksanaan PON masih mengacu ke penyelenggaraan Olimpiade. "PON itu juga gerbang pembuka atlet menuju ajang internasional, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Selama ini, PON memang dimanfaatkan untuk menjaring atlet-atlet Indonesia yang berprestasi untuk berlaga di ajang dunia," tegas Eko.
Pecahkan rekor
Senada, atlet lompat jauh Maria Londa juga menuturkan PON merupakan harga mati yang harus ia perjuangkan untuk daerahnya. Pembawa bendera di ajang defile up Olimpiade Rio 2016 tersebut bahkan menargetkan dua emas di dua nomor, yaitu lompat jauh dan lompat jangkit. "Saya ingin mempertahankan dua medali dan emas dua-duanya karena empat tahun lalu itu yang saya dapatkan. Mempertahankan medali lebih sulit daripada mendapatkannya sehingga saya harus langsung berlatih setelah pulang dari Olimpiade. Jadi, enggak ada istirahat dulu," ujar atlet asal Bali itu. Selain mengincar emas, Maria ingin memecahkan rekor nasional di dua nomor tersebut. Hingga kini rekor nasional nomor lompat jauh dan lompat jangkit masih dipegang Maria. Ia memecahkan rekor nomor lompat jangkit sejauh 14,17 meter di SEA Games Myanmar 2013, sedangkan lompat jauh ia pecahkan di SEA Games Singapura 2015 dengan lompatan sejauh 6,70 meter.
Sementara itu, atlet panahan Ika Yuliana Rochmawati yang sudah tampil di dua Olimpiade juga mengaku akan memberikan yang terbaik untuk daerahnya. Pendapat berbeda dilontarkan pembalap BMX Toni Syarifuddin. Toni yang harus absen di Jawa Barat akibat cedera saat berlaga di Olimpiade Rio 2016 berharap PON 2016 bisa melahirkan banyak pembalap sepeda nasional. "Harapannya pasti ada penerus saya dan mereka bisa qualified di Olimpiade Tokyo 2020 juga. Mudah-mudahan bisa lolos enggak cuma 1 orang saja," kata Toni. Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Liliyana Natsir, berpesan agar para atlet daerah yang berlaga di PON juga mempersiapkan diri untuk menatap jenjang kompetisi yang lebih tinggi.
(Rul/Mag/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved