Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
WASIT asal Spanyol, Jesus Tomillero, bercerita mengenai kisahnya ketika diancam hendak dibunuh setelah ia memberikan hadiah tendangan penalti kepada salah satu pihak di pertandingan yang dipimpinnya. Tomillero juga diteriaki dengan kata-kata kasar karena ia dikenal sebagai homoseksual.
Ancaman tersebut diterima Tomillero setelah memutuskan kembali menjadi wasit dua hari lalu. Pada Mei lalu, pria berusia 21 tahun itu vakum dari profesinya tersebut karena banyak menerima perlakuan tak baik sejak mengaku dirinya homoseksual.
Pertandingan perdana yang dipimpinnya seusai comeback ialah CD Lasalle melawan Atletico Zabal di turnamen sepak bola Divisi Dua Andalusia. Di laga tersebut, Tomillero memberikan hadiah penalti untuk Zabal, lalu fan tim lawan berkata kasar kepadanya dan menyebut-nyebut soal homoseksual. Tomillero lalu menghentikan pertandingan dan mengusir suporter itu.
“Saya berkata kepada panitia akan menghentikan pertandingan sampai pria itu diusir keluar stadion. Dia memang diusir, tapi kemudian kembali lagi dan terus mengumpat ke arah saya,” kata Tomillero.
Setelah pertandingan itu, Tomillero mendapat ancaman pembunuhan lewat akun Twitter. Ia pun langsung melapor ke polisi dan ditanggapi serius pihak berwajib yang langsung menugasi personel mereka untuk berpatroli di rumah Tomillero selama 24 jam. (The Guardian/Mag/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved