Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
SEPASANG atlet menembak asal Georgia akan mencetak sejarah di Olimpiade 2016 sebagai pasangan ibu dan anak pertama yang berlaga di Olimpiade uang sama.
Niko Salukvadze, 47 yang telah meraih tiga medali Olimpiade dan putranya Tsotne Machavariani, 18, akan berusaha meraih medali dari nomor pistol.
"Saya sangat bangga dan senang karena anak saya berada di sini dengan saya," ujar Salukvadze.
"Dia saat ini baru mulai. Saya lebih gugup untuknya. Namun, saat bertanding, saya adalah pelatih dan mentornya."
"Saat di perkampungan atlet, saya adalah ibunya. Meski saya tahu dia lebih senang berada dengan atlet lainnya ketimbang bersama orang tua seperti saya," imbuhnya.
Salukvadze juga menjadi atlet kedua sepanjang sejarah yang berlaga di delapan Olimpiade setelah atlet kano asal Jerman Josefa Idem Guerrini.
Salukvadze pertama kali berlaga di Olimpiade pada 1988 di Seoul. Kala itu, dia memenangkan medali emas untuk nomor pistol 25 meter dan perak di nomor air pistol 10 meter untuk Uni Soviet.
Dia memenangkan medali Olimpiade ketiganya di Beijing pada 2008 saat meraih medali perunggu untuk nomor air pistol 10 meter, kali ini mewakili Georgia.
Salukvadze juga ambil bagian di Olimpiade Barcelona, Atlanta, Sydney, Athena, dan London.
Machavariani akan berlaga di nomor pistol 50 meter dan air pistol 10 meter di Olimpiade 2016.
Dia berharap bisa mengalahkan ibunya dengan meraih medali Olimpiade di usia yang lebih muda.
"Ibu saya meraih medali pertamanya di usia 19 tahun. Saat ini, saya baru berusia 18 tahun," ungkapnya.
Namun, atlet remaja itu mengatakan dia hadir di Brasil bukan sekedar untuk bertanding. "Saya ingin berselancar di Copacabana. Ibu saya sudah mengizinkan. Hore!" (AFP/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved