Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Qatar Resmikan Museum Olahraga Terbesar di Dunia

Basuki Eka Purnama
31/3/2022 09:46
Qatar Resmikan Museum Olahraga Terbesar di Dunia
Museum Olimpiade dan Olahraga Qatar 3-2-1(AFP/KARIM JAAFAR)

QATAR, Rabu (30/3), membuka salah satu museum olahraga terbesar di dunia dengan artefak dari beberapa juara Olimpiade paling terkenal serta mengakomodasi pula keunggulan atlet lokal negara itu demi merangsang minat generasi baru ke dunia olahraga.

Museum Olimpiade dan Olahraga Qatar 3-2-1 seluas 19.000 meter persegi itu berlokasi di sebelah salah satu stadion yang akan digunakan untuk Piala Dunia tahun ini. 

Pembangunan museum sekaligus mengumpulkan beragam artefak bersejarah olahraga itu memakan waktu lebih dari 15 tahun.

Baca juga: Museum Wayang Kembali Gelar Pertunjukan Wayang, Ini Jadwalnya 

Setelah menjelajahi koleksi pribadi dan bernegosiasi dengan Komite Olimpiade Internasional dan federasi lainnya, akhirnya terkumpul 17.000 obyek termasuk sarung tangan yang dikenakan mendiang legenda tinju Muhammad Ali ketika memenangkan medali emas Olimpiade Roma 1960, sebuah Ferrari yang dikendarai juara Formula 1 Michael Schumacher, dan kostum yang dikenakan legenda sepak bola Brasil Pele.

Ada juga pemukul kriket yang menjadi idola India Sachin Tendukar dan obor dari setiap Olimpiade modern.

Museum itu menjadi bagian dari proyek miliaran dolar pemerintah Qatar untuk membangun negara Teluk itu menjadi surga budaya di samping pengeluaran besar untuk acara olahraga.

Direktur museum Abdulla Al Mulla membantah keberadaan museum itu hanya dimaksudkan untuk menyoroti kekayaan Qatar.    

"Kami tidak pamer," tegasnya kepada AFP. "Kami memiliki kepercayaan diri, kami mendapatkan kepercayaan dari federasi internasional."

Al Mulla juga mengatakan keluarga penguasa Qatar ingin agar museum itu juga menampilkan warisan olahraga domestik.

Seorang pangeran yang menunggang kuda di Olimpiade terlihat bersama Sheikh Hassan bin Jabor Al-Thani, yang pernah membuat rekor kecepatan perahu catamaran hingga 244 mil (395 kilometer) per jam pada 2014.

Al Thani, anggota keluarga penguasa Qatar yang ikut berkompetisi pada kurun waktu 2003 hingga 2015, juga mengatakan museum itu adalah ikon rekaman semua atlet Qatar dan peringkatnya.

"Jika saya tahu ada tembok dengan atlet lokal di atasnya, pasti saya ingin menjadi lebih baik dari atlet itu," ujar Al Thani.

"Jadi saya akan melakukan 110% agar terpampang di dinding itu juga. Sekarang saya menjadi target dan orang-orang akan bekerja keras agar bisa melewati saya dan memasang foto mereka di atasnya," lanjutnya.

Kurator galeri museum Victoria Cosgrave mengatakan museum itu berbeda karena tidak menghindar dari kontroversi yang pernah ada seperti penggunaan narkoba oleh atlet, korupsi dan pembunuhan atlet di Olimpiade Muenchen 1972.

"Saya pikir salah satu tantangan terbesar yang kami hadapi -- dan ini bukan hanya di Qatar tapi ada di mana-mana -- adalah menyeimbangkan aspek kontroversial dari olahraga, ingin jujur tentang olahraga dan orang-orang olahraga tetapi juga ingin bersikap menghormati dan menjadi inspirasi," kata dia. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya