Semangat Atlet Hadirkan Kemeriahan di Olimpiade Tokyo

OLIMPIADE Tokyo 2020 yang tertunda setahun dan memakan anggaran US$15 miliar atau sekitar Rp216 triliun hampir selesai digelar.

Sempat menuai banyak kecaman terkait risiko penularan covid-19, namun pesta olahraga akbar itu pada akhirnya berjalan meriah. Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyebut para atlet sebagai individu paling teruji di dunia. Perhelatan Olimpiade tahun ini pun sudah melebihi harapannya.

Setelah mau dan berani untuk dapat bertanding di ajang musim panas Olimpiade Tokyo 2020, para atlet juga harus melawan rasa 'sepi' dari kemeriahan penonton, yang biasanya terlihat di ajang internasional.

Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo (TOCOG) sebelumnya memberi batasan dan aturan baru. Dalam hal ini, terkait larangan kehadiran penonton lokal dan asing, sebagai bentuk pencegahan penularan covid-19.

"Setelah kami menerima keputusan otoritas Jepang untuk tidak boleh menghadirkan penonton, awalnya saya berpikir Olimpiade menjadi sepi, karena tidak ada kemeriahan," tutur Bach.

"Tapi, untungnya apa yang kita lihat di sini benar-benar berbeda. Para atlet memberikan semangat Olimpiade yang hebat. Atmosfernya lebih intens dari sebelumnya," imbuhnya.

Bach menjelaskan bahwa masyarakat global merindukan pesan persatuan, seperti para atlet yang berkumpul di Olimpiade Tokyo 2020. "Kita bisa melihat Olimpiade hadir saat dunia benar-benar merindukan simbol harapan," pungkas Bach.(AFP/OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Tesa Oktiana Surbakti