Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
“NGERI juga di lintasan balap, mau injak gas sampai mentok, malah kepikiran anak di rumah,” begitulah kesan seorang jurnalis televisi swasta nasional ketika menjajal kecepatan gokar di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/4).
Hari itu, tim balap Grand Prix (GP2) Jagonya Ayam Campos Racing menggelar sesi balapan gokar antara 440 jurnalis dan dua pembalap Jagonya Ayam Campos Racing, Sean Gelael dan Mitch Evans. Keduanya juga ditemani pembalap yang disponsori Jagonya Ayam di ajang GP2 lainnya, Antonio Giovinazzi yang bernaung di tim Prema dan Philo Paz Armand yang bergabung dengan tim Trident.
Media Indonesia yang menjadi salah satu peserta pun merasakan sulitnya menggendalikan gokar yang menjadi langkah pertama tiga pembalap Indonesia di balapan kursi tunggal level formula saat ini, yaitu Sean, Philo (GP2), dan Rio Haryanto (Formula 1).
Perasaan berdebar langsung terasa ketika duduk di kursi gokar yang hanya berjarak beberapa sentimeter dari tanah. Dari situ, tikungan di lintasan baru terlihat ketika jaraknya sudah sangat dekat.
“Jangan salah mengambil waktu untuk mengambil tikungan karena akan membuat mobil melebar,” kata Evans yang menjadi instruktur Media Indonesia.
Arahan dari Evans tak mudah untuk dijalankan begitu saja meski sudah diberi petunjuk di titik mana harus mengerem dan menginjak gas. Aroma persaingan membuat pedal gas selalu menjadi prioritas untuk bisa mendahului lawan. Hasilnya, insiden sempat mewarnai gokar yang dinaiki Media Indonesia hingga kendaraan roda empat berkursi tunggal itu keluar lintasan akibat bersenggolan.
Sejumlah insiden mewarnai jurnalis lainnya, dari sekadar mobil berputar hingga melayang akibat menabrak gokar di depannya dalam keadaan melaju kencang. Untungnya, semua insiden itu tidak menimbulkan luka serius. Ricardo Gelael, team principal Jagonya Ayam, mengatakan ajang itu ia gelar agar kesulitan mengendalikan mobil kursi tunggal tidak hanya dialami para pembalap.
Kesulitan serupa diakui Ricardo yang juga ayah kandung Sean ketika putranya akan menjalani balapan satu musim penuh di GP2 musim ini. “Ini tahun pertamanya menjadi pembalap penuh GP2, tahun untuk mengambil banyak pelajaran. Bisa konsisten di posisi 15 hingga 10 besar itu jadi pencapaian hebat. Tapi untuk Evans kami targetkan juara duna karena dia berpengalaman.” (Gnr/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved