Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
INDONESIA menempatkan tiga wakil di semifinal Malaysia Terbuka Super Series Premier 2016. Ketiga tiket itu dipersembahkan nomor tunggal putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Di tunggal putra, kerja keras Jonatan Christie yang merangkak melalui babak kualifikasi tidak sia-sia. Satu-satunya tunggal putra Indonesia yang tersisa di perempat final itu menumbangkan wakil Inggris, Rajiv Ouseph, dengan 21-19 dan 21-19.
Keberhasilan masuk empat besar itu sekaligus menjadi capaian terbaik Jonatan di turnamen berlabel super series premier. Akan tetapi, lawan selanjutnya tidaklah mudah, yakni unggulan satu asal Tiongkok, Chen Long, yang menundukkan Tian Houwei 21-16, 21-16.
“Menang atau kalah itu urusan belakangan, yang paling penting ialah saya bisa menampilkan yang lebih baik dari hari ini Jumat (8/4),” ujar Jonatan.
Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi pemain terakhir Indonesia yang lolos ke empat besar seusai menundukkan suami-istri asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, 21-17 dan 21-14.
“Kami menerapkan strategi dengan cukup bagus. Kami konsisten dan jarang buang poin buat musuh. Yang pasti kami fokus terus,” ujar Tontowi dalam rilis PBSI.
Di semifinal, Tontowi/Liliyana sudah ditunggu peringkat enam dunia asal Jerman, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Berdasarkan rekor pertemuan, Owi/Butet kurang diuntungkan karena tertinggal 3-5. Namun, di duel terakhir, yakni All England 2015, Owi/Butet menang dua set langsung 21-17 dan 21-11.
“Kalau kami lihat dari kemarin sampai sekarang, penampilan kami terus ada kemajuan. Mudah-mudahan besok bisa tampil lebih baik dari hari ini dan bisa menyelesaikan permainan dengan baik,” timpal Liliyana.
Di hari yang sama, ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari juga berhasil meraih tiket semifinal. Diwarnai perlawanan sengit, unggulan dua dunia tersebut akhirnya menumbangkan pasangan Korea Selatan, Chang Ye-na/Lee So-hyee, 21-16, 18-21, 21-18.
Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan pun mengapresiasi permainan Greysia/Nitya dan berharap keduanya bisa lebih konsisten. Di fase berikutnya, mereka kembali akan menghadapi pasangan ‘Negeri Ginseng’ Jung Kyung-eun/Korshin Seung-chan.
“Kita doakan semoga mereka bisa tampil konsisten dan memberi penampilan maksimal untuk besok hingga nanti ke final,” ujar Gita.
Gagal
Sayangnya, langkah tiga wakil Indonesia itu tidak diikuti oleh ganda putra nomor satu Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Unggulan dua turnamen tersebut gagal mempertahankan gelar setelah takluk dari pasangan Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding, dalam tiga gim 8-21, 21-17, dan 17-21.
Dari lima pertemuan, itu kekalahan kedua bagi Hendra/Ahsan setelah juga tumbang di Prancis Terbuka 2015. Hendra pun mengakui keduanya bermain terburu-buru sehingga banyak melakukan kesalahan.
“Kami banyak diserang terlebih dahulu di gim pertama. Kami juga banyak ke-tinggalan dan banyak bola angkat. Mungkin karena kami buru-buru juga, jadi banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Hendra seusai pertandingan.
Kekalahan yang didapat di Malaysia pun menjadi bahan evaluasi Hendra/Ahsan untuk menghadapi turnamen selanjutnya, yakni Singapura Terbuka Super Series. (R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved