Operasi Kelamin, Penghargaan Aprilia Manganang Tidak Akan Dicabut

PIHAK Persatuan Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) akhirnya memberikan sikap terkait kondisi dari atlet Voli Aprilia Manganang. Melalui Ketua III Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Hanny S Surkatty PBVSI memutuskan untuk mendukung penuh keputusan sang atlet.

“Kami dari organisasi mendukung penuh keputusan yang diambil oleh April yang difasilitasi oleh KASAD Andika Perkasa mengenai perubahan kelamin dari putri ke putra,” ungkap Hanny dalam konferensi pers virtual dengan media, Kamis (11/3).

“Itu merupakan hak pribadi dari Aprilia Manganang sendiri, selain itu Aprilia menganang faktanya memang sudah mengundurkan diri dari voli sejak tahun lalu,” imbuh Hanny.

Lebih lanjut Hanny menjelaskan pihak PP PBVSI selama ini menempatkan April sebagai putri berdasrkan dokumen negara seperti KTP, Kartu Keluarga dan Paspornya yang pihaknya dapatkan. Selain itu Apriliani memang pernah menjalani pemeriksaan terkait kelaminnya di ajang SEA Games di Singapura pada 2015.

Ketika itu ada tim voli Filipina yang menyatakan protes kepada panitia penyelenggara. Atas hal itu diambil keputusan oleh Komite Medical SEA Games untuk memeriksa keabsahan apakah April ini bisa bertanding atau tidak.

“Setelah diperiksa oleh tim dokter di sana hasilnya April bisa bermain sebagai putri. Berdasarkan hal hal tersebut kami yakin bahwa April sebagai putri. Selain itu seluruh pemain tim dari negara lain menerima hasil tersebut sehingga April dapat bermain di SEA Games di Singapura,” tutur Hanny.

Baca juga: Indonesia Tanpa Wakil Tunggal Putri di All England

Selain SEA Games Singapura, Hanny juga bermain kembali di SEA Games Kuala Lumpur yang mendapatkan medali perak. Meski sempat dijadwalkan bermain di SEA Games Filipina ia tidak ambil bagian karena cedera.

Aprilia juga dijelaskan Hanny juga bermain di kancah internasional, yakni di Thailand. Di Thailand pun ia bermain sebagai kelompok putri.

“Tahun 2021 setelah ada berita bahwa April di operasi korektif, mungkin karena setelah beberapa tahun kedokteran lebih canggih lagi sehingga menemukan bahwa April merupakan pria, dan kita menghormati itu. Sehingga mulai dari sekarang April tidak bisa lagi bermain di tim putri,” ujar Hanny.

Terkait dengan penghargaan dan prestasi nasional yang ditorehkan oleh April, PP PBVSI menyatakan akan tetap mempertahankan hal tersebut dan tidak akan mencabut apa yang menjadi hak dari sang atlet.

“Seluruh penghargaan, medali dan prestasi ketika ia mengikuti proliga dan sebagainya di event nasional itu tidak akan kita cabut. Tetap sebagai hak dia, sebab ini bukan karena kesengajaan, ini karena faktor kelahiran dan dirinya sendiri pun tidak tahu bahwa dirinya merupakan laki laki dan tidak ada faktor kesengajaan sehingga kita tetap tidak akan mencabut karena itu merupakan haknya,” ungkap Hanny.

“Selama ini pun kita memberikan penghargaan setinggi tingginya bagi April karena dia telah banyak sumbangsih kepada bola voli Indonesia baik itu nasional maupun internasional,” imbuh Hanny.

Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pun telah menyatakan dukungan kepada sang atlet. Menpora menilai bahwa apa yang terjadi bukan karena faktor kesengajaan dan tidak mencederai nilai nilai sportivitas.

“Apa yang sudah terjdi sebelumnya itu tidak bisa disalahkan kepada dirinya, kecuali dia sudah diperiksa. Bahkan masuk dinas ketentaraan juga itu pasti melalui pemeriksaan dan kita percaya hasil pemeriksaan ketika itu menyatakan ia perempuan, sehingga apapun yang dihasilkan dari posisi dia saat itu sebagai atlet perempuan ya kita harus terima itu,” ungkap Zinudin.

Zainudin pun menyatakan bahwa akan berbeda cerita bila Aprilia memang sebetulnya jelas laki laki namun mengaku perempuan. Hal itu jelas tidak fair dan tidak sportif. Namun menurut Menpora sendiri April secara pribadi pun tidak menyadari bahwa dirinya merupakan laki laki.

“Setelah perjalanan begitu panjang baru kemudian dinyatakan dia berjenis kelamin pria. Jadi itu bukan kesalahan dia dan bukan kesalahan siapa siapa, pemeriksaan terakhir itu lebih detail dan teliti. Dulu kan tidak ada kecurigaan apa pun, sehingga apa pun yang ia peroleh sebagai atlet perempuan menurut saya tidak ada masalah,” pungkas Zainudin. (OL-4)