Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
JALAN panjang petinju Indonesia, Daud Yordan, untuk menjadi juara dunia di Organisasi Tinju Dunia (WBO) membuat petinju asal Kayong Utara, Kalimantan Barat, itu memutuskan pindah ke versi Asosiasi Tinju Dunia (WBA) agar cepat menjadi juara.
Pertarungan pertama Daud di WBA akan berlangsung pada 4 Juni mendatang di Montevideo, Uruguay. Daud akan menantang petinju Argentina, Cristian Rafael Coria, yang memegang sabuk juara kelas ringan internasional WBA. Pertarungan itu juga menjadi penghargaan untuk mendiang mantan Presiden WBA, Gilberto Mendoza.
“Daud pindah ke WBA karena kami ingin jalan tercepat bagi dia untuk bisa kembali menjadi juara dunia. Kami juga bekerja sama dengan orang-orang yang dahulu membantu Chris John, yaitu Sampson Lewkowicz dari Sampson Boxing, “ kata Raja Sapta Oktohari, promotor dari Mahkota Promotions, kepada pers di Jakarta, Kamis (31/3).
Karena Daud pindah ke WBA, peringkat dan gelar juara kelas ringan Asia Pasifik dan Afrika miliknya di WBO sudah pasti berpengaruh. Namun, hingga saat ini Okto mengakui belum menerima pemberitahuan dari WBO mengenai rangking dan sabuk juara Daud. Sabuk juara WBO yang dimiliki Daud pun masih tersimpan di Mahkota Promotions.
Di sisi lain, Daud mulai menggelar latihan intensif di bawah bimbingan Craig Christian di Bali mulai 3 April nanti. Petinju yang memiliki rekor bertanding 35 kali menang (24 KO) dan 3 kali kalah itu mengaku telah memiliki beberapa video rekaman pertarungan Coria. “Video itu menjadi bekal pertama saya untuk menentukan strategi. Namun, setelah berlatih di Bali nanti, saya akan mengikuti instruksi yang diberikan pelatih,” tegas Daud.
Dalam laga terakhirnya, Daud menang angka mutlak atas petinju Jepang, Yoshitaka Kato, di Jakarta, Februari silam.
Okto mengatakan Coria merupakan pertarung bertipe boxer yang selalu menjaga jarak aman. Namun, hal itu bisa diredam agresivitas Daud. “Masalahnya Daud suka lengah saat melepaskan pukulan,” tukasnya. (Gnr/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved