Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PELATIH Manchester City Manuel Pellegrini berada di bawah tekanan karena mengistirahatkan kiper utama Joe Hart di laga penting final Piala Capital One, Minggu (28/2) malam.
Pelatih asal Cile itu memilih menurunkan kiper kedua Willy Caballero untuk menjadi benteng terakhir melawan Liverpool.
Semua kritikan terbayar lunas dan hanya menyisakan pujian di akhir pertandingan.
Insting Pellegrini terbukti jitu dengan menurunkan kiper berkepala plontos tersebut.
Penjaga gawang berpaspor Argentina itu membungkam semua kritik setelah tampil luar biasa pada adu penalti duel final yang digelar di Stadion Wembley, London, Inggris, tersebut.
Ia mampu menghentikan tendangan dari titik putih yang dilakukan Lucas Leiva, Philippe Coutinho, dan Adam Lallana.
Trofi yang juga akrab dinamai Piala Liga itu untuk keempat kali menjadi milik the Citizens.
Manchester City pun menang 3-1 di babak adu penalti setelah dalam 120 menit kedudukan imbang 1-1.
Gol di waktu normal seluruhnya dicetak di paruh kedua.
Gol City tercipta berkat jasa Fernandinho pada menit ke-49, tetapi disamakan oleh gelandang muda Liverpool Philippe Coutinho, 7 menit sebelum bubaran.
"Jika ada yang bertanya, tentu saya akan lebih memilih menang dengan cara ini. Banyak media menunggu mengkritik saya jika Willy melakukan kesalahan dan saya sangat memercayainya. Saya sangat senang memberikan gelar kepada klub dan pemain, tapi khususnya kepada Willy," ucap Pellegrini.
Pencapaian gelar Piala Liga musim ini bisa jadi persembahan terakhir Pellegrini kepada Manchester City.
Meski masih menyisakan Liga Pri-mer dan Liga Champions Eropa, kecil peluang the Citizens meraih titel itu.
Sejauh ini eks pelatih Malaga itu telah mempersembahkan trofi ketiga bagi Manchester City sejak bergabung pada musim panas 2013.
Di sisi lain, Caballero merasa bangga bisa membantu timnya meraih gelar Piala Liga dengan penampilan fantastis.
Kiper 34 tahun itu menyebutkan intuisi membantunya menghentikan tiga sepakan penalti pemain Liverpool.
"Saya senang karena pelatih memberikan keuntungan kepada saya untuk bermain di final," sambung Caballero.
Bersiap bangkit
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp menegaskan agar anak asuhnya tidak terlalu larut dalam kekecewaan seusai gagal di ajang Piala Liga.
Bagi Klopp, kegagalan itu menjadi yang pertama sejak ia diperkenalkan kepada publik Anfield pada awal Oktober 2015.
"Apa pun yang saya katakan, itu tidak mengubah hasil. Kami semua harus merasakan ini sekarang. Anda dapat jatuh, tapi Anda juga harus siap bangkit. Kami harus berjuang, kami akan berjuang," jelas mantan pelatih Borussia Dortmund Jerman itu.
Meski kecewa, Klopp mengaku cukup puas melihat penampilan skuat asuhannya.
Terlebih saat menyaksikan kerja keras timnya setelah kebobolan terlebih dahulu. (AFP/soccerway/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved