Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
STANISLAS Wawrinka memperpanjang rekor tak terkalahkan di final yang dilakoninya setelah menjuarai turnamen tenis Dubai Duty Free Championship, Minggu (28/2).
Petenis Swiss yang menjadi unggulan kedua itu belum terkalahkan sejak 2013 setelah kalah di final Hertogenbosch. Saat itu, dia dikalahkan Nicolas Mahut (Prancis).
Di final yang berlangsung di Dubai Tennis Duty Free Stadium, Wawrinka mengalahkan petenis Siprus, Marcos Baghdatis, 6-4, 7-6 (13) dalam 1 jam 54 menit. Gelar di Dubai itu merupakan yang ke-13 bagi Wawrinka sejak beralih ke pro pada 2002 atau yang kedua tahun ini. Gelar pertama pada 2016 diraih petenis peringkat empat dunia itu di Chennai Open, Januari lalu.
“Ini akhir pekan yang mengesankan,’’ ujar pemilik dua gelar grand slam itu. “Pertandingan tadi berat di awal, tetapi saya selalu berusaha melawan, selalu berusaha mengembangkan diri setiap hari, meskipun tidak bermain bagus di awal,’’ katanya.
“Saya senang memenangi trofi lagi. Final melawan Baghdatis selalu berat,’’ tambah Wawrinka yang mempertajam rekor menang-kalah sepanjang 2016 menjadi 13 menang dan 2 kalah.
Kemenangan atas Baghdatis Minggu (28/2) menjadikan Wawrinka tidak terkalahkan dalam tujuh pertemuan mereka. Ia juga menjadi petenis aktif kelima yang memenangi sembilan atau lebih laga fi nal secara beruntun. Wawrinka mengikuti rekan senegaranya, Roger Federer (24 kali), Rafael Nadal (14), Novak Djokovic (9), dan Tommy Haas (9).
Tie-break 30 menit Keberhasilan Wawrinka menjuarai Dubai Tennis tidak lepas dari mundurnya petenis peringkat satu dunia, Novak Djokovic, di perempat fi nal. Namun, Wawrinka juga tidak memenangi final dengan mudah.
Ia mesti melewati tie-break selama lebih dari 30 menit di set kedua sebelum memastikan juara. Kemenangan set pertama juga diraihnya dengan sedikit keberuntungan.
Baghdatis membuat kesalahan di gim 10 saat deuce untuk Wawrinka di skor 4-5 sehingga ia kalah 4-6. Padahal, Baghdatis sempat menahan empat set point Wawrinka sebelum membuat double fault. Baghdatis tertinggal 0-40 di gim 10 sebelum menyamakan angka.
“Saya pikir saya mengontrol pertandingan set pertama sejak 3-2,’’ ujar petenis peringkat 57 dunia yang terakhir kali memenangi turnamen pada 2010 di Sydney itu.
“Lalu di set kedua saya membaik. Tidak ada break point di set itu,’’ katanya. Tie-break ini menjadi salah satu yang terlama dalam sejarah tenis. Tie-break terpanjang lainnya ialah saat pertandingan Roger Federer dan Marat Safi n pada semifinal Houston Masters pada 2004. Saat itu, tie-break berlangsung 26 menit untuk kemenangan Federer 6–3, 7–6 (20–18).
Dari Acapulco, petenis Austria Dominic Thiem meraih gelar tur kelimanya. Di final, dia mengalahkan Bernard Tomic 7-6 (6), 4-6, 6-3 di turnamen tenis Abierto Mexicano Telcel, Acapulco, Meksiko.
Dari tur WTA, Carla Suarez Navarro menundukkan petenis remaja asal Latvia, Jelena Ostapenko, 1-6, 6-4, 6-4 untuk meraih gelar juara Qatar Open. “Tidak mudah menang di sini. Semua pemain terbaik dunia ada di sini.” (AP/AFP/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved