Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGURUS Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) belum menetapkan target untuk keikutsertaan pada ajang Sea Games 2019 di Filipina. Namun, serangkaian persiapan telah dilakukan termasuk menggelar seleksi tingkat nasional.
Sekreraris Umum PB IPSI Erizal Chaniago mengatakan bahwa seleksi nasional akan dimulai dalam waktu dekat. Diantaranya, melibatkan empat lapis, atlet Asian Games, Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Mahasiswa, serta posisi 2 dan 3 Pekan Olahraga Nasional (PON).
Sementara itu, PB IPSI juga sudah mengirimkan proposal pengajuan pemusatan latihan nasional (pelatnas) ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pihaknya pun kini tengah menunggu keputusan final nomor pertandingan dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
"Tapi kami sudah bersurat agar mereka memperjuangkan nomor-nomor andalan," tutur Erizal.
Ia pun berharap program pengawasan dan pendampingan (wasping) yang dilakukan KONI Pusat dipertahankan.
Baca juga : Lifter Sulsel Ikut Pelatnas SEA Games
Pasalnya, salah satu kunci sukses pencak silat mendominasi Asian Games XVIII/2018 lalu adalah peran KONI Pusat.
"Pelatnas itu kan bukan hanya soal anggaran," tukasnya.
Lebih lanjut, Erizal memberi masukan, pembinaan olahraga nasional ada baiknya dilakukan satu pintu.
"KONI sebagai induk dari cabang olahraga, berpengalaman melakukan pembinaan karena dulu itu memang tugas mereka. Mereka membantu kami, pengurus cabor, agar bisa berprestasi besar," ungkapnya.
Di sisi lain, Ketua Bidang Angkat Besi PB PABBSI Alamsyah Wijaya juga mengutarakan bahwa wasping KONI Pusat sangat membantu pengurus cabor memaksimalkan pelatnas.
"Pemerintah seharusnya memberi fasilitas maksimal untuk KONI dalam menjalankan tugasnya itu," tandasnya. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved