Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PENGURUS Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) berjanji akan menurunkan keku-atan penuh di turnamen Daihatsu Indonesia Masters yang akan berlangsung di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 22-27 Januari tahun depan. Pasalnya, selain turnamen itu akan menjadi awal perjuangan mereka musim depan, juga untuk menjaga gengsi di depan publik sendiri.
“Di sini kami sebagai tuan rumah tentu harus meraih prestasi terbaik, ya minimal menyamai pencapaian tahun ini lah dapat dua gelar. Tapi saya tidak mau membebani sektor tertentu karena semua sektor saya anggap punya peluang,” ujar Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto di sela-sela acara peluncuran turnamen turnamen level World Tour Super 500 itu di Jakarta, kemarin.
Pada gelaran tahun lalu, Indonesia menyabet dua gelar lewat tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan ganda putra peringkat satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya. Itu sebabnya PBSI menargetkan bisa meng-ulang prestasi tahun lalu.
Pada gelaran kali ini, Tiongkok akan menjadi negara yang paling banyak mengirimkan atlet. Menurut Budi, persentase para pemain Tiongkok yang didaftarkan di turnamen kali ini mencapai lebih dari 15% dari total peserta.
“Indonesia Masters 2019 merupakan ajang yang cukup bergengsi. Saya tampil di publik sendiri sehingga saya pribadi ingin memberikan hasil terbaik dan tentunya yang lebih baik ketimbang di 2018. Kemarin hasil saya memang kurang baik karena bertemu unggulan dari Korea Selatan. Tetapi setelah Asian Games kemarin saya bisa lebih percaya diri dan lebih maksimal lagi untuk menghadapi Indonesia Masters 2019,” tegas tunggal putra Indonesia Jonathan Christie yang tahun lalu digagalkan unggulan 4 asal Korea Selatan, Son Wan Ho, di babak pertama.
Hal senada disampaikan atlet ganda campuran, Tontowi Ahmad. Turnamen kali ini akan terasa spesial karena menjadi ajang perpisahan bagi dirinya dan Liliyana Natsir yang memutuskan pensiun setelah Indonesia Masters 2018. Karena itu, Tontowi pun bertekad mempersembahkan yang terbaik.
“Ini menjadi turnamen internasional terakhir saya dengan Liliyana, saya harap bisa mengeluarkan kekuatan terbaik. Semoga di sini, saya dan Liliyana bisa menghibur penonton yang sudah banyak bertanya kapan bertanding lagi,” pungkasnya.
Jangka panjang
Menurut Ichiro Otaki, General Manager Overseas Sales and Marketing Promotion Daihatsu Motor, selaku sponsor utama turnamen, ada banyak keuntungan bagi Indonesia dengan menggelar turnamen itu. Salah satunya peluang untuk menurunkan pemain muda. Itu sebabnya ia berharap turnamen Indonesia Masters bisa bertahan lama sebagai turnamen pendamping Indonesia Open.
“Kami lebih berkepentingan dengan hasil turnamen, yakni perkembangan bulu tangkis. Kami berharap bulu tangkis Indonesia tidak akan kekurangan atlet-atlet muda berbakat. Kami berharap turnamen ini bisa berlangsung setidaknya selama 10 tahun ke depan,” kata Otaki.
Hal senada dikatakan Direktur PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra. “Para pemain muda yang tampil sebagai juara di Daihatsu Astec Open akan kami pertandingkan dengan para juara turnamen serupa di Jepang dan Malaysia dalam sebuah turnamen di Malaysia pada Maret 2019 mendatang,” kata Amelia. (R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved