Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KAPTEN tim catur Indonesia dalam ajang 17th Asian Continental Chess Competition memastikan akan terjadi pertarungan keras di ajang tersebut. Kristianus Liem mengungkapkan hal itu setelah melihat peta pemain.
Analisis Kristianus tersebut didasarkan pada daftar unggulan teratas pada pecatur pria terdapat sekitar 15 orang yang dapat disebut sebagai GM Super dengan rating di atas 2.600.
"Bahkan empat peserta dari 15 GM super memiliki rating di atas 2.700. Asia sudah menjadi kekuatan dunia," ujar Kris, sapaan akrab Kristianus, dalam keterangan yang diterima, Senin (10/12).
"Indonesia menempatkan GM Susanto Megaranto sebagai unggulan ke-24 dengan rating 2.512 disusul dengan IM Novendra Priasmoro (2.483) di urutan 29, lalu IM Yoseph Taher dan IM Sean Winshand Cuhendi di unggulan 34 dan 42 dari total 64 peserta," sambungnya.
Kris lebih lanjut menjelaskan, bobot permainan di turnamen ini juga terlihat dari sejumlah 64 peserta dari 14 negara catur Asia hanya 7 orang yang tidak bergelar. Sementara sisanya memiliki gelar dengan 29 Grand Master (GM) dan 18 Internasional (IM).
Pertarungan sengit juga diprediksi Kris untuk laga pecatur perempuan. WGM Medina Warda Aulia menempatkan dirinya di unggulan ke-5 di turnamen ini. Meski demikian, bukan hal mudah untuk mencapai posisi puncak.
"Di luar dugaan, unggulan pertama ditempati pecatur yang baru bergelar WIM tetapi memiliki rating sanga tinggi untuk ukuran pecatur wanita, (WIM Jiner Zhu-2409)," jelas Kris. "Tiga nama lainnya di atas media dua diantaranya bergelar IM, Guliskhan Nakhbayeva (2371) yang pernah bertahun-tahun menjadi pecatur nomor satu Kazakhstan, dan Guo Qi (2368) dari Tiongkok yang pernah menjadi Juara Catur Junior Dunia," imbuhnya.
Peluang bagi Medina tetap terbuka walau bakal terjadi pertarungan keras. Hal tersebut, kata Kris, karena mengintip di bawah para pecatur dari Vietnam, India, Iran, dan Mongolia, serta pecatur tuan rumah, Filipina.
"Dengan komposisi tersebut dapat dipastikan turnamen akan berlangsung keras, baik di pertandingan putra maupun putri. Tersedia tiket menuju World Cup 2019, di kelompok women hanya terdapat satu tiket, sedangkan di open (putra) terdapat 5 tiket kualifikasi," ungkap Kris. "Meskipun berat, peluang masih tetap terbuka," imbuhnya.
Senada dengan Kris, Chief de Mission Tim Indonesia, Azrie Sofyan Syarief, yang juga merupakan Tim Social Investment Japfa, mengungkapkan optimisme senada.
"Sebelum berangkat, tim Indonesia sudah mendapatkan pelatihan yang memadai dari pelatih Tibor Karolyi. Setidaknya pelatihan tersebut dapat mempersiapkan atlet catur Indonesia untuk menghadapi lawan-lawan kuat di Asia," imbuhnya.
Azrie juga menjelaskan meskipun sudah dibekali dengan pelatihan tetap saja lawan-lawan di turnamen tersebut tidak bisa dianggap remeh. Bertebarannya pemain dengan rating-rating di atas 2.600 menjadi tantangan yang harus benar-benar dipertimbangkan.
"Hadirnya pecatur kelas dunia tersebut menunjukkan kualitas turnamen ini," ungkap Azrie. "Atas dasar inilah Japfa semakin yakin bahwa dukungan kepada PB Percasi untuk mengirimkan para pecatur Indonesia dalam kompetisi ini tepat sasaran," imbuhnya. (RO/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved