Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Fitriani Langsung Alihkan Fokus

Budi Ernanto
24/10/2018 04:30
Fitriani Langsung Alihkan Fokus
(ANTARA FOTO/INASGOC/Puspa Perwitasari)

AMBISI pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani, untuk berprestasi di turnamen Prancis Terbuka 2018 pupus. Alih-alih berbicara banyak, Fitriani harus angkat koper lebih awal.

Ia harus mengakui keunggul­an pebulu tangkis Tiongkok, He Bingjiao, di babak pertama, kemarin. Dalam pertandingan yang berlangsung di stadion Pierre de Coubertin, Fitriani kalah dari unggulan ketujuh itu dengan skor 17-21 dan 19-21.

Padahal, dia sempat memimpin perolehan skor di awal permainan hingga 10-6 di gim pertama. Fitri juga sempat membuat pergerakan Bingjiao tidak leluasa setiap kali ingin mengembalikan shuttlecock.

Sayangnya, Fitriani gagal mempertahankan ritme tersebut. Akibatnya, lawan bukan saja berhasil mengejarnya, melainkan juga mengalahkannya.

Di gim kedua, Fitriani juga tidak mampu memanfaatkan kesempatan yang dia punya. “Saya terlalu terburu-buru di akhir permainan, ini membuat saya banyak membuang kesempatan dan lawan meraih banyak poin. Saya cukup kewalahan dengan pengembalian-pengembaliannya yang mengagetkan,” jelas Fitriani seusai pertandingan.

Setelah Prancis Terbuka, Fitriani akan turun di turnamen Saarlorlux Terbuka 2018 yang merupakan turnamen level super 100 di Luksemburg. “Saya harus lebih agresif dan lebih ulet lagi di lapangan, harus banyak perbaikan dari segi teknik dan nonteknik,” pungkas Fitriani.
Kegagalan serupa dialami tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting. Ia tidak dapat melaju ke babak 16 besar akibat kalah di laga pertamanya dari wakil Thailand, Kantaphon Wangcharoen dua gim langsung 20-22 dan 12-21.

“Dari awal pertandingan memang saya ketinggalan terus, saya berpikir bagaimana bisa melewati skor lawan dulu dan dia pastinya kan bakal goyang. Tapi, dia tampil stabil dan terus menekan, dia juga jarang membuat kesalahan sendiri. Kondisi tidak sama seperti di Indonesia Masters kemarin,” ungkap Anthony.

“Memang ini bukan alasan, tapi saya tak bisa mengontrol shuttle cock di sini yang berat. Saya sudah inisiatif menyerang dari depan, tapi datangnya pengembalian shuttle cock cukup lambat dan saya tidak bisa mengontrol ini sehingga saya ‘mati sendiri’. Strategi pun tidak berjalan sesuai keinginan.”

Kawinkan gelar
Pada bagian lain, PB Exist berhasil mengawinkan gelar juara U-19 untuk putra dan putri di ajang Superliga Junior 2018 pada akhir pekan lalu. Tim putra menjadi juara sesudah mengandaskan juara bertahan Djarum Kudus 3-1 di final. Kemudian tim putri juga mengalahkan klub yang sama dengan skor 3-2.

Manajer tim PB, Exist Alvin Widjaja, mengatakan strategi perebutan poin dilakukan dengan baik oleh para pemainnya. “Strategi merebut poin dari tiga sektor tunggal putra berjalan dengan baik. Walau sektor ganda nihil poin, tapi itu sudah maksimal,” kata Alvin.
Alvin pun mengaku yang diraih timnya di Superliga Junior sudah sesuai dengan target. Meski harus digarisbawahi bahwa perjuangan untuk meraih dua gelar juara tidak mudah. (badminton.org/R-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya