Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
GAUNG Asian Games 2018 masih saja berdengung meski secara resmi telah ditutup sepekan lalu. Publik seakan terngiang-ngiang dengan euforia memuncak penyelenggaran ajang olahraga terbesar di Asia yang berlangsung lebih dari dua pekan itu.
Indonesia sebagai tuan rumah mendulang pujian. Tidak hanya meraih banyak pujian, penyelenggaraan Asian Games 2018 dinilai sangat sukses. Indikasinya berupa animo besar masyarakat yang berbondong-bondong menyesaki setiap venue yang dipertandingkan hingga ludesnya suvenir Asian Games 2018, seperti boneka tiga maskot, Bhin-bhin, Atung, dan Kaka.
Ancaman keamanan yang sebelumnya turut menjadi fokus utama pihak keamanan dapat ditangani dengan baik. Praktis tak ada gangguan berarti dari sisi itu. Isu kemacetan di DKI Jakarta yang sempat dikhawatirkan dapat diantisipasi dengan sempurna.
"Kunci suksesnya ialah semua pihak mendukung kelancaran event ini. Waktu persiapan hanya dua tahun, tapi kami berusaha memastikan setiap rencana berjalan dengan baik. Kami memilih orang-orang terbaik untuk bekerja sama menyukseskannya," ujar Ketua Inasgoc Erick Thohir dalam konferensi pers sehari jelang penutupan Asian Games 2018 pada Sabtu (1/9).
Total pembiayaan yang digelontorkan pemerintah untuk menyelenggarakan Asian Games 2018 mencapai Rp23,9 triliun. Alih-alih kapok, pemerintah malah ingin menciptakan mimpi yang lebih besar. Presiden RI Joko Widodo menyampaikan keinginan untuk menjadi tuan rumah ajang olahraga terbesar di dunia, yakni Olimpiade 2032.
"Saya katakan kepada beliau (Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach) bahwa Indonesia siap mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Minggu (2/9).
Terlihat mustahil saat ini, tapi Asian Games 2018 menjadi momentum tepat bagi Indonesia untuk membuktikan diri sebagai bangsa yang benar-benar besar. Asian Games 2018 merupakan langkah awal dan perlu kontinuitas agar momentum tersebut tidak hilang sia-sia.
Olimpiade 2032 dapat menjadi sasaran tembak bagi Indonesia mengurai mimpi. Namun, banyak pekerjaan rumah yang harus disiapkan jika ingin mimpi tersebut terwujud. Pembangunan atau perbaikan fasilitas dan venue merupakan satu dari banyak aspek yang harus dilakukan.
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Gatot S Dewa Broto optimistis Indonesia kapabel untuk menyelenggarakan Olimpiade 2032 meski tidak melakukan pembangunan fasilitas secara masif. Gatot menilai pihaknya telah menemukan poin-poin penting agar berkualifikasi menjadi tuan rumah ajang internasional.
"Masih lama (pembangunan fasilitas baru). Sekarang kami sudah ketemu clue penyelenggaraannya. Tidak mesti bangun baru, yang penting berstandar internasional. Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Madya kan tidak dibangun baru. Kami sudah tahu tipe permainannya," kata Gatot.
Wakil Presiden Kehormatan OCA Wei Jizhong dalam kunjungannya ke Indonesia pada awal September lalu mendukung niat Presiden Jokowi itu.
"Setiap negara anggota International Olympic Committee (IOC) memiliki hak untuk mencalonkan diri. Begitu pula Indonesia. Pertama, Indonesia harus bersatu. Setiap orang harus berjalan beriringan. Kedua, Anda harus mendapatkan dukungan dari pemerintah. Itu merupakan poin kunci untuk melakukannya," tandas Zhong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved