Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Osaka Tundukkan Idola

Nurul Fadillah
10/9/2018 03:30
Osaka Tundukkan Idola
(AFP/kena betancur)

FLUSHING Meadows, arena yang menjadi laga turnamen tenis Amerika Serikat (AS) Terbuka, menyajikan kejutan yang dramatis. Petenis berdarah Haiti-Jepang, Naomi Osaka, berhak atas gelar juara AS Terbuka 2018.

Pada laga final yang berlangsung di Arena Flushing Meadows, New York, AS, Sabtu (8/9), Osaka yang berusia 20 tahun secara mengejutkan mampu mengalahkan Serena Williams, sang pemegang enam gelar AS Terbuka, dengan 6-2, 6-4.

Namun, sejarah yang ditorehkan Osaka sebagai petenis pertama dari 'Negeri Sakura' yang menjuarai turnamen tenis grand slam tersebut diwarnai kontroversi.

Pertandingan tersebut diwarnai kekecewaan dari petenis tuan rumah Williams. Petenis berusia 36 tahun menuduh wasit bertindak curang. Bahkan pemegang 23 gelar grand slam tersebut menyebut wasit pertandingan dengan sebutan 'pencuri'.

Tak hanya ucapan kasar terhadap wasit, Williams membanting raket. Ibu satu anak tampak menanggapi dengan sikap dingin pemberian trofi dan hadiah.

Seusai laga dramatis tersebut, Williams sempat mendekati net untuk memberi selama kepada Osaka yang menjadi unggulan ke-20. Keduanya pun berangkulan erat.

Namun, dengan raut muka kecewa, Williams yang tahun lalu merebut gelar Australia Terbuka tak memberi respons saat penyerahan trofi dan hadiah.

"Maafkan saya harus berakhir seperti ini," ucap Osaka. Petenis 'Negeri Matahari Terbit' pertama yang merebut AS Terbuka itu tampak sedikit menyesali insiden yang harus dialaminya.

"Ini selalu menjadi impian saya bermain dengan Serena di laga final AS Terbuka sehingga saya benar-benar bahagia bahwa saya dapat melakukan itu," ucap Osaka yang memang sangat mengidolakan Se-rena Williams.

Dengan berdiri di samping Williams, Osaka tampak sangat terharu dan beberapa kali menyusutkan air matanya. Saat Osaka memberi sambutan singkat, orangtuanya yang hadir turut meneteskan air mata.

Pelatih dinilai berulah

Apa penyebab Williams dinilai melanggar peraturan? Dalam partai final itu, Williams mendapat peringatan dari wasit Carlos Ramos asal Portugal. Pelatih tenis Williams, Patrick Mouratoglou asal Prancis, dinilai telah melanggar aturan pertandingan karena memberikan gestur sebagai instruksi kepada atlet asuhannya.

Ramos melihat Mouratoglou memberikan kode sinyal-sinyal tertentu ke petenis asuhannya, Williams. Wasit pun memberi teguran kepada petenis tuan rumah itu. Williams bereaksi dengan membanting raket saat kedudukan 3-4.

Puncaknya Williams melontarkan teriakan terhadap wasit. "Kamu pembohong. Kamu tidak akan pernah ada di lapangan saya selama saya bertanding. Kapan Anda akan memberi saya permintaan maaf? Katakan kamu menyesal," ucap Williams dengan nada kesal.

Tak cukup itu saja, Williams menuduh wasit bertindak pilih kasih. "Dia (Mouratoglou) tak pernah merebut pertandingan dari seorang pria karena mereka menyebut 'pencuri'," ucap Williams.

Soal tudingan wasit, Williams yang tadinya siap membidik gelar grand slam ke-24 itu membantah bahwa dirinya telah menerima instruksi permainan dari pelatihnya.

Williams menegaskan bahwa dirinya tidak akan bertindak licik dalam pertandingan. Bahkan istri pengusaha Alexis Ohanian itu menegaskan dirinya lebih baik kalah dalam pertandingan daripada berbuat curang, (BBC/AFP/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya