Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Momen Kebangkitan Sriwijaya

Baharman Hasyim
16/8/2018 09:20
Momen Kebangkitan Sriwijaya
(DOK MI/BAHARMAN)

TIDAK cukup hanya menengok ke belakang dan kemudian berkata bangga akan kejayaan Sriwijaya, tetapi apa yang harus dilakukan untuk Sumatara Selatan agar lebih baik. Kalimat bijak itu dikemukakan Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat bincang soal Asian Games Jakarta-Palembang 2018.

"Asian Games merupakan momen kebangkitan Sriwijaya," paparnya kepada Media Indonesia, di Griya Agung, Palembang, Kamis (9/8).

Alex benar. Saat ini, mata dunia memang tengah memandang ke Sumsel, tepatnya Jakabaring Sport City, yang akan menampung sekitar 7.500 jurnalis asing dari berbagai negara Asia untuk meliput Asian Games.

Artinya inilah kesempatan emas bagi Sumsel untuk mempromosikan diri agar investasi serta pembangunan fokus ke Bumi Sriwijaya sehingga menjadi kawasan modern. Apalagi tahun ini target investasi yang dipatok Pemprov Sumsel mencapai Rp29 triliun.

"Untuk membangun daerah tidak mungkin dana sendiri harus ada investasi dari luar. Tapi orang mau investasi kalau sudah kenal duluan. Untuk mempromosikan daerah ini, kita pilih olahraga, dimulai dari berbagai event olahraga internasional," cetus orang nomor satu di Sumsel itu.

Langkah itu sudah diawali Pemprov Sumsel dengan menyulap 360 hektare lahan rawa menjadi sebuah kawasan terpadu olahraga berstandar internasional yang kini disebut Jakabaring Sport City pada awal 2011. Kisah proses terwujudnya JSC ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebagian orang tidak percaya jika rawa-rawa yang luas terhampar itu bisa menjadi gelanggang olahraga, apalagi tak ada anggaran memadai yang digenggam Pemprov Sumsel, belum lagi kendala cuaca yang ekstrem kerap menjadi penghalang. "Dengan modal semangat dan keyakinan, akhirnya dalam waktu kurang dari satu tahun JSC terwujud," ungkap Alex.

Di tempat itu pula kemudian digelar SEA Games pada November 2011, Islamic Solidarity Games 2013, ASEAN University Games 2014, dan Asian Games pada Agustus 2018. Tercatat dari 2011 hingga 2017 di JSC sudah menggelar 42 kali digelar sport event internasional.

Dari kisah pembangunan hingga keberadaan JSC dengan beragam ajang olahraga internasional, tidak sedikit investor membuka mata dan melirik Sumsel sebagai kawasan alternatif untuk menebar investasi.

Hasilnya Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel mencatat tren pencapaian investasi dalam dua tahun terakhir melebihi target. Realisasi investasi Sumsel pada 2017 mencapai Rp25,7 triliun dari target Rp25,3 triliun. Lonjakan investasi tertinggi terjadi pada 2016, ketika target tercatat Rp20,62 triliun, sedangkan realisasi mampu melejit jadi Rp47,36 triliun. Disebutkan realisasi investasi di Sumsel masih didominasi PMA jika dibandingkan dengan PMDN. Bappenas juga merilis semester pertama tahun ini pertumbuhan ekonomi Sumsel 6,07%, sebelumnya 5,6%.

Memberikan optimisme

Tidak berlebihan jika Asian Games 2018 kembali memberikan optimisme bagi Sumsel untuk melakukan lompatan lebih jauh lagi ke depan. Apalagi modal awal berupa beragam fasilitas serta infrastruktur telah tersedia. Lihat saja selama satu dekade terakhir pembangunan terus digencarkan di Bumi Sriwijaya, khususnya di Kota Palembang.

Sejak tiga tahun lalu sudah dilakukan pelebaran jalur utama menuju pusat Kota Palembang. Tadinya Jalan Kol H Burlian cuma terdiri atas dua lajur, sedangkan kini menjadi tiga lajur. Begitu juga pelebaran flyover simpang polda, Jembatan Keramasan, jalur mal kampus, rumah sakit internasional, Palembang Sport and Convention Center (PSCC), dan Jalan Soekarno-Hatta. Ditambah pula pada tahun lalu telah dibuka jalan lingkar dalam kota, yakni Jalan Noerdin Panji untuk memudahkan akses masyarakat dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II menuju kawasan utara Palembang. Di kawasan Jakabaring sudah berdiri kukuh sejumlah hotel dan mal, sekolah bertaraf internasional, pembangunan water theme park (wahana air), Islamic center, power plant/pembangkit listrik, pengelolaan air bersih, serta kebun binatang di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Tidak cuma itu, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sumsel telah merampungkan program pembangunan strategis, antara lain pembangunan Jembatan Musi 2 Palembang sebagai alternatif pemecahan masalah kemacetan lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman menuju ke Seberang Ulu, pembangunan flyover di empat titik, yakni simpang empat Tanjung Api-Api, simpang Patal antara Jalan R Sukamto, Jalan Patal Pusri dan Jalan Mangkunegara-Jalan RA Cek Agus, kemudian flyover simpang poros Ampera Jalan A Yani (Plaju)-Jalan Wahid Hasyim (Kertapati).

"Yang tidak kalah strategis lagi kita dapat empat ruas tol, dua Jembatan Musi, flyover, underpass, bandara dengan kapasitas 4 juta penumpang per tahun yang tadinya cuma 2 juta penumpang per tahun," papar Alex. Ia pun menambahkan, saat ini Sumsel telah memiliki rumah sakit umum daerah yang terbaik dan rumah sakit khusus mata.

Dia juga mengungkapkan, saat ini tengah dikerjakan pembangunan high grade highway (HGH) sepanjang 1.980 km dari Bakauheni, Lampung, hingga Aceh. Proyek yang masuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) itu akan melintasi wilayah Sumsel mulai Pematang Panggang, OKI, hingga batas Provinsi Jambi, sepanjang 406 km. Bagi Sumsel, HGH tersebut memiliki nilai ekonomi yang sangat penting terkait dengan pengembangan wilayah, khususnya akses menuju pelabuhan samudra TAA, Kabupaten Banyuasin, yang rencananya dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK).

Tidak kalah fenomenal, awal bulan ini secara resmi light rail transit (LRT) telah beroperasi untuk pertama kalinya di Indonesia. Moda transportasi kereta cepat modern itu melintasi jalur utama Kota Palembang sepanjang 23 kilometer mulai SMB II hingga ke JSC. Keberadaannya ditujukan untuk mengatasi kemacetan pada 11 jalur lalu lintas di Kota Palembang yang diperkirakan terjadi grandlock pada 2019.

Dengan pesatnya pembangunan infrastruktur di Bumi Sriwijaya, Pemprov Sumsel diganjar dengan penghargaan sebagai provinsi terbaik dalam Indonesia Attractiveness 2017. "Semua pembangunan infrastruktur tersebut dibangun menggunakan dana pemerintah pusat dan pihak ketiga. Pemprov Sumsel mana ada uang untuk membangunnya? Kita cuma memberikan keyakinan kepada mereka bahwa Sumsel kondusif untuk investasi," tegas Alex.

Memang tidak dapat dimungkiri, kondusivitas juga salah satu syarat utama bagi investor menaruh uang. "Alhamdulillah Sumsel dikenal dengan zero conflict. Jadi, insya Allah tidak akan terjadi konflik antaretnik dan kerusuhan antaragama. Kita sudah buktikan itu sejak 2008," ungkapnya.

Satu hal yang menarik, menurut pengamat transportasi Universitas Trisakti, Jakarta, Yayat Supriatna, keberadaan infrastruktur diharapkan mampu mengubah kultur masyarakat, khususnya Palembang, yang dipaksa untuk disiplin, menjaga kebersihan, dan tepat waktu. "Seluruhnya pembangunan infrastruktur membawa dampak baik bagi masyarakat serta akan melahirkan sebuah citra positif bagi Sumsel serta Palembang pun akan mampu meningkatkan city branding kota baik secara ekonomi maupun politik," katanya.

Peluang jual pariwisata

Sekarang optimisme momentum Asian Games itu salah satunya menjadi peluang pariwisata Sumsel. Untuk memikat dunia luar, sepanjang tahun ini telah disiapkan 36 agenda wisata Sumsel. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Irene Camelyn mengaku adanya Asian Games di Sumsel merupakan kesempatan bagi Pemerintah Provinsi Sumsel untuk mempromosikan pariwisata andalan.

"Agenda wisata tahunan sudah dibuka Februari lalu dengan adanya Festival Triangle, yakni penampilan tiga etnis wisata yang berkembang di Palembang. Penyelenggaraannya oleh Pemerintah Kota Palembang," ujar Irene, pekan lalu.

Selain festival, terdapat perayaan masyarakat Tionghoa, mulai Imlek hingga Cap Go Meh di Pulau Kemaro dan Pulau Kapitan di Palembang. Agenda wisata lainnya pada April, seperti Haul Ki Marogan di Palembang, Funbike Musi Rawas, Fest Musi Emas di Empat Lawang, National Cat Show di Palembang selama dua hari dan Songket Festival pada 27-28 April juga di Palembang. Selanjutnya pada Mei, agenda wisata seperti Festival Basemah di Pagar Alam. Di kota yang sama, juga digelar festival kopi Pagar Alam sedangkan pada 3 Mei di Pali digelar turnamen golf. Pada 10 Mei, mendekati bulan suci Ramadan, berlangsung ziarah kubra yang sering dihadiri jemaah dari luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Arab Saudi. "Juni dan Juli difokuskan untuk menyambut Asian Games di Palembang, di antaranya dengan Festival Sriwijaya selama satu bulan," kata Irene.

Pada bulan ini, tambah Irene, digelar lomba bidar tradisional dan lomba biduk tradisional pada 14-17 Agustus, sedangkan Asian Games Photography dan Asian Games Creative Exhibition akan digelar selama 10 hari, 17-27 Agustus, kemudian disambung dengan acara Musee Indie Fest dan diakhir Agustus, kembali digelar Festival Kuliner V.

"Pasca-Asian Games, agenda wisata juga masih akan digelar," paparnya. Antara lain, pada September akan digelar Festival Randik di Musi Banyuasin dan di Pagar Alam akan dikemas agenda wisata Dempo Tea Walk. Pada Oktober di Sumsel akan berlangsung Kejurnas dan Kejurda Off-road di Prabumulih, Festival Gendang Melayu di Lubuk Linggau, dan Lomba Batik Pali pada 24 Oktober di Pali. Pada dua bulan di pengujung tahun juga terdapat agenda wisata yang tidak kalah menarik. Pada November akan berlangsung Internasional Musi Triboaton, Pesona Wisata Off-road Adventure Baturaja, dan lomba foto ekspedisi burung migran di Banyuasin.

Selain itu, pada November terdapat Pagar Alam Heritage Trail di Pagar Alam dan Haul Syech Zawawi di Palembang. Pada Desember akan berlangsung Dempo Summit Adventure di Pagar Alam. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya