Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
TELAH 56 tahun berlalu, atlet balap sepeda Indonesia absen menyumbangkan emas bagi 'Merah Putih'. Tim balap sepeda terakhir kali mencapai kejayaan di Asian Games perdana yang digelar di Jakarta pada 1962 dengan meraih tiga emas.
Kini Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) bermimpi untuk kembali mengulang masa-masa keemasan tersebut. Berikut ialah hasil percakapan wartawan Media Indonesia dengan Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, mengenai persiapan menuju target utama tersebut.
Bagaimana persiapan tim balap sepeda menjelang Asian Games 2018?
Kita, kan, sudah masuk ke fase akhir menuju Asian Games. Fase ini sebetulnya fase yang enggak berhubungan langsung dengan latihan yaitu fase pemulihan dan doa.
Jadi, menjelang pertandingan yang kita jaga adalah jangan sampai ada kecelakaan karena semua persiapan latihan prosesnya sudah dilakukan, mulai fase hyper trophy program, diet, nutrisi, program psikologis, dan latih tanding, dan sebagainya sudah dijalani. Pelatnas sudah dimulai sejak tahun lalu, pasca-SEA Games 2017 fokus latihan difokuskan ke Asian Games 2018 karena latihan anak-anak sebetulnya enggak pernah berhenti.
Bagaimana peta kekuatan lawan di Asian Games 2018?
Kalau di balap sepeda ada empat disiplin dengan total 26 nomor. Jadi, setiap nomor itu karakter beda-beda sehingga musuh berbeda-beda. Untuk disiplin trek nomor omnium contohnya yang menonjol Singapura yang memang fokus dan prioritas di nomor itu.
Bagaimana dengan potensi medali di balap sepeda?
Pemerintah sebetulnya menargetkan hanya satu medali emas dari nomor downhill. Tapi, kita ingin melebihi target pemerintah dengan empat emas masing-masing dari empat disiplin. Pokoknya, PB maunya semua disiplin harus sumbang emas. Kalau berhasil menyumbangkan emas, dari PB akan kita berikan bonus sebesar Rp1 miliar.
Dari nomor mana sajakah peluang itu?
Saya tidak bisa menyebutkannya karena kalau saya menyebutkan nama atau nomor takutnya yang lain tidak tampil maksimal. Awalnya kita hanya boleh ikut nomor-nomor Olimpiade saja, tetapi kita memaksa untuk menambah nomor downhill yang bukan nomor Olimpiade.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved