Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PENGURUS Besar Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (PB Porlasi) mendegradasi 21 atlet pemusatan pelatihan nasional menjadi tinggal 15 atlet. Hal itu dilakukan guna membidik target dua medali emas dari nomor windsurfing dan laser dalam Asian Games 2018.
"Atlet-atlet telah berlatih sejak Desember 2017. Kami sudah menyesuaikan jumlah atlet dengan nomor-nomor perlombaan Asian Games mendatang," kata Sekretaris Jenderal PB Porlasi Othniel Mamahit, kemarin
Atlet yang kini menghuni pelatnas layar, menurut Othniel, juga telah mengikuti kejuaraan uji coba nomor windsurfing di Singapura pada Februari. "Kami mendapatkan satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu dalam kejuaraan nomor tunggal tingkat Asia itu," ujarnya.
Selain kejuaraan uji coba nomor windsurfing, PB Porlasi mengagendakan latihan luar negeri di Korsel, April. "Latihan di Korea itu hanya untuk beberapa nomor perlombaan. Kami mendapatkan undangan dari Federasi Layar Korsel," ujar Othniel.
PB Porlasi juga mengagendakan pelatihan atlet-atlet untuk perkenalan nomor baru perlombaan cabang layar Asian Games, yaitu nomor 49er di India pada April. "Kelas 49er itu nomor perlombaan baru dalam Asian Games. Nomor itu sebenarnya telah dilombakan dalam Olimpiade dan SEA Games 2015 di Singapura," ujarnya.
Dari cabang paralayang, nomor ketepatan mendarat (akurasi) menjadi andalan untuk menyumbang medali di Asian Games 2018. Di nomor tersebut, para atlet Indonesia dinilai memiliki kemampuan untuk bersaing dengan atlet negara lain.
"Kami cukup percaya diri dengan kemampuan atlet di nomor akurasi. Namun, tidak untuk nomor cross country karena atlet Indonesia belum punya banyak jam terbang di nomor tersebut," kata Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha.
Nomor ketepatan mendarat dibagi menjadi empat kategori, yakni individu putra dan putri serta beregu putra dan putri. Wahyu menjelaskan Indonesia memang kuat di nomor tersebut. Terbukti pada awal bulan ini, peringkat Indonesia dalam hal negara (nation) dan individu putra. Sebelumnya peringkat Indonesia dan pilotnya belum mampu bertengger di urutan tiga besar.
"Indonesia beruntung karena sebagai tuan rumah, atlet bisa uji coba di arena yang sebenarnya. Negara lain banyak yang minta izin untuk ikut latihan," kata Wahyu.
Test event
Sementara itu, Ketua Deputi I Bidang Kompetisi Panitia Daerah Asian Games 2018 Akhmad Yusuf Wibowo mengatakan mulai April hingga Juli akan digelar test event yang berkesinambungan "Mengenai kepastian jadwalnya, kami masih menunggu dari pengurus cabang olahraga. Saat ini yang belum test event antara panjat tebing, menembak, dan sepatu roda," kata dia.
Ia menyebutkan, seluruh arena olahraga di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, sudah selesai soal tahap pembangunan ataupun renovasi sehingga ajang test event bisa digelar.
"Jikapun ada perbaikan, itu hanya penyempurnaan, seperti taman, ruang-ruang, VIP dan fasilitas pendukung lainnya," kata dia.
Menurut Yusuf, penyelenggaraan test event tidak lepas dari keinginan Panitia Besar Asian Gems 2018 (Inasgoc) untuk menyelenggarakan simulasi pertandingan sesuai dengan standardisasi pertandingan level Asian Games.
Ia mengaku berbagai test event sangat penting dilakukan sebagai upaya kesiapan dan memberikan pengalaman serta sebagai bahan evaluasi menjelang pelaksanaan event Asian Games yang sebenarnya.
(Ant/DW/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved