Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Kelas 62 Kg Berharap tidak Dihapus

Nurul Fadillah
23/2/2018 03:31
Kelas 62 Kg Berharap tidak Dihapus
(ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)

PENGURUS Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) tengah menunggu jawaban Dewan Olimpiade Asia (OCA) terkait dengan cabang angkat besi kelas 62 kg yang terancam tidak dipertandingkan di multiajang Asian Games 2018.

Sebagai tuan rumah, Indonesia berharap cabang angkat besi kelas 62 kg tidak dicoret dan tetap dipertandingkan di Asian Games 2018, Agustus.

Sebabnya, Indonesia memiliki atlet andalan Eko Yuli Irawan yang berpotensi meraih medali emas cabang angkat besi kelas 62 kg. Sebelumnya, Eko pernah meraih perak dia ajang Olimpiade 2016 di Rio Janeiro, Brasil.

Sebelumnya, hasil pertemuan dan voting anggota Dewan Eksekutif Federasi Angkat Berat Asia (AWF) menyatakan angkat besi kelas 62 kg dihapus terkait dengan banyaknya kasus doping.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABBSI, Alamsyah Wijaya, mengungkapkan, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah mengirimkan surat kepada OCA untuk bernegosiasi agar angkat besi kelas 62 kg tetap dipertandingkan di Asian Games 2018.

"KOI sudah bersurat ke OCA untuk meminta nomor 62 kg tetap dipertandingkan. Asian Games ini yang mengelola Inasgoc dengan bosnya OCA sehingga OCA harus berbicara langsung dengan Federasi Angkat Besi Asia (AWF)," jelas Alamsyah kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Pekan ini, jawaban dari OCA diharapkan sudah dapat diterima Inasgoc sebagai panitia penyelenggara Asian Games 2018.

Namun, jika keputusannya angkat besi kelas 62 kg tetap dicoret di Asian Games 2018, lifter andalan Indonesia Eko harus menaikkan kelas dan bertanding di kelas 69 kg.

Masalahnya kelas 69 kg telah diisi dua lifter andalan Indonesia, yakni Deni dan Triyatno. Dengan begitu, Eko harus bersaing dengan Deni, peraih medali emas SEA Games 2017 dan Triyanto, peraih perak Olimpiade 2012. Satu dari tiga atlet angkat besi tersebut akan tereliminasi,

"Sebagai tuan rumah, kita berhak menentukan apa saja nomor yang dipertandingkan dan kami menginginkan 62 kg itu," tambah Dirja Wiharja, pelatih angkat besi Indonesia.

Berlatih dengan Tiongkok
Para atlet panjat tebing Indonesia yang masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas) berlatih dengan 10 atlet panjat tebing Tiongkok sejak Senin (19/2).

Pelatih kepala timnas Panjat Tebing Indonesia Caly Se-tiawan mengatakan latihan bersama tim dari Tiongkok bermanfaat bagi para atlet nasional terutama untuk membangun mental.

"Mereka ini masih muda-muda dan pengalaman pertandingan internasional masih minim. Jadi, kalau mereka berlatih dengan tim dari luar negeri, kepercayaan diri mereka akan semakin besar," ungkap dia.

Di sisi lain, saat bertemu dengan panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc), Rabu (21/2), Menpora Imam Nahrawi menyatakan pemerintah akan mengeluarkan instruksi presiden untuk mendukung pengadaan barang Asian Para Games 2018.

"Tentu itu jadi bahan evaluasi pemerintah untuk mendukung juga kegiatan panitia penyelenggara Asian Para Games 2018," kata Imam. (Rul/Beo/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya