Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEMATIAN mendadak pembalap muda berbakat Italia, Lunas Rumsas, 21, di rumahnya berbuntut panjang. Rumsas, anak juara mantan Tour de France, Raimondas Rumsas, meninggal pada Mei tahun lalu. Media Italia melaporkan kemarin bahwa pihak penyi-dik Italia telah menangkap beberapa orang yang masuk tim balap sepeda amatir Altopack Eppela. Sebelum meninggal, Rumsas masuk tim balap sepeda tersebut. Pihak kejaksaan setempat melaporkan polisi menyergap beberapa lokasi di kota kecil Tuscan, Provinsi Lucca, Italia, kemarin dini hari. Polisi menangkap pemilik tim balap sepeda Altopack Eppela, Luca Franceschi.
Tak hanya Franceschi, polisi juga menangkap ahli farmasi Andrea Bianchi dan mantan pelatih balap sepeda Michele Viola. Polisi menduga ketiga orang tersebut terlibat kuat turut memberikan suplemen doping kepada para pembalap sepeda muda dalam tim Altopack Eppela termasuk Lunas Rumsas. Tim Altopack Eppela adalah mitra dari tim balap sepeda Velo Club Coppi Lunata yang anggotanya ialah Linas Rumsas yang baru berusia 21 tahun. Namun, tiba-tiba Rumsas mengalami serangan jantung mendadak pada 2 Mei 2017. Kematian tersebut diduga kuat akibat penggunaan zat doping yang diberikan tim sepedanya.
“Beberapa pekan sebelum kematiannya, pembalap sepeda muda itu tampil luar biasa di sejumlah ajang balap sepeda. Kehebatannya di lomba balap telah membuat kecurigaan disusul kematian bahwa dia menggunakan atau menyalahgunakan obat-obatan terlarang (doping),” jelas juru bicara kepolisian Italia pada jumpa pers di Lucca, Kamis (8/2).
Kecurigiaan diperkuat laporan dari ayah sang pemba-lap yang berasal dari Lithuania, Raimondas Rumsas, dan ibunya, Edita. Mereka menduga anaknya meninggal karena menggunakan zat doping. “Hasil insvestigasi mengungkapkan bahwa pihak yang terlibat dalam balap sepeda turut memfasilitasi penggunaan zat doping,” jelas pihak kepolisian Italia, Franceschi, bos dan pemilik tim balap sepeda Altopack Eppela, 56, telah merekrut para pembalap muda berbakat. Namun, untuk menjadi pembakap berprestasi, Franceschi memberi para pembalapnya obat-obatan dan zat doping termasuk erythropoietin (EPO) dalam dosis kecil. Dugaan lain, beberapa pembalap menyuntikkan sendiri. (AFP/R-4
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved