Target Maksimal di Istora Senayan

PERBURUAN gelar para pebulu tangkis Indonesia di Tanah Air akan dimulai di ajang Daihatsu Indonesia Masters Superseries 2018 yang berlangsung hari ini hingga Minggu (28/1). Ini menjadi ajang pertama Indonesia menjadi tuan rumah turnamen bulu tangkis tahun ini sebelum menggelar Indonesia Open Superseries Premier 2018 pada Juni mendatang. Satu gelar minimal menjadi incaran Indonesia di turnamen yang menyediakan hadiah total US$350 ribu tersebut. Selain ganda putra, Indonesia berharap bisa menjadi yang terbaik di ganda campuran

“Kita sebagai tuan rumah tentu saja ingin menargetkan hasil yang maksimal. Minimal satu gelar, syukur bisa lebih. Selain ganda putra dan ganda campuran, ganda putri dan tunggal putra juga bisa. Kalau tunggal putri, ya memang agak sulit, tetapi kita berharap minimal menembus delapan besar,” ujar Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, di Jakarta Senin (22/1). Untuk ganda putra, pasangan terbaik dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi tumpuan. Di ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga diharapkan bisa meraih hasil terbaik.

“Pastinya saya dan Marcus (Fernaldi Gideon) ingin memberikan yang terbaik di Indonesia. Semoga hasil di sini bisa menjadi awal yang baik di tahun ini dan menjadi motivasi lebih, ya, untuk bisa menyamai rekor (tujuh gelar) tahun lalu,” ujar Kevin.
Di sisi lain, Daihatsu Indonesia Master 2018 juga akan menjadi uji coba Istora Senayan yang nanti dipakai untuk Asian Games 2018. Ketua Panitia Pelaksana Daihatsu Indonesia Masters 2018, Achmad Budiharto, menjelaskan Istora tengah dalam tahap penyempurnaan yang kini telah selesai 98%.

“Persiapan venue memang masih on progres, tetapi tinggal penyelesaian terakhir saja, sudah mendekati 98% karena memang ada beberapa yang masih dikerjakan. Namun, lapangan pertandingan sudah seratus persen siap,” jelas Budi. (Rul/R-2)