Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Atlet Asian Games Ditarget Raih Medali

Budi Ernanto [email protected]
03/1/2018 06:45
Atlet Asian Games Ditarget Raih Medali
(Ilustrasi)

PARA atlet dari cabang olahraga yang tampil di ajang Asian Games 2018 bukan penggembira. Mereka yang diterjunkan di pesta akbar olahraga seantero Asia itu harus memiliki target menyumbang medali. Pernyataan tersebut ditegaskan Sekretaris Kementerian Pemuda dan ­Olahraga (Seskemenpora) Gatot S Dewa Broto pada jumpa pers Asian Games 2018 di Jakarta, Selasa (2/1). Terkait dengan persiapan menghadapi Asian Games 2018 yang digelar Agustus mendatang, beberapa pengurus cabang olahraga memprotes keputusan verifikasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang memangkas anggaran pemusatan latihan nasional (pelatnas).

Dalam menanggapi protes tersebut, Gatot mengatakan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) 95/2017 tentang Peningkatan Prestasi Atlet, anggaran bisa berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau dari luar APBN. “Anggaran bisa dari sponsor. Jika memang dibutuhkan, kami akan fasilitasi antara cabang olahraga dan sponsor,” kata Gatot. Alasan Kemenpora tidak bisa memenuhi nominal yang diajukan pengurus cabang, antara lain karena memang anggaran yang ada hanya sekitar Rp600 miliar.

Asian Para Games
Sebenarnya, pemerintah memiliki dana kurang lebih Rp735 miliar, tapi sekitar Rp100 miliar dialokasikan untuk Komite Paralimpiade Nasional (KPN) yang harus menyiapkan atlet untuk Asian Para Games 2018. Dari catatan yang dipegang Gatot, memang rata-rata dari pengajuan 40 pengurus cabang, pemangkasan anggaran mencapai lebih dari 50%. Bahkan ada yang melebihi 50%. Namun, hal itu pun pengajuannya hanya sekitar Rp3 miliar. Sementara itu, yang paling tinggi disetujui Kemenpora hanya kurang lebih Rp12 miliar dari pengajuan sekitar Rp30 miliar. Gatot menegaskan pihaknya tidak bisa pukul rata dalam memberikan anggar-an mengingat tolok ukurnya ialah nomor pertandingan, bukan per cabang olahraga. “Saat ini, baru ada delapan pengurus cabang olahraga yang telah menyepakati hasil verifikasi. Dari 40 cabang tinggal satu yang belum diverifikasi, yakni kabaddi,” ujar Gatot.

“Kami berharap dalam waktu dekat semua cabang sudah menyepakati hasil verifikasi. Penekanan dari kami adalah semua anggaran akan digelontorkan di awal, kecuali honor yang dibayarkan pada bulan berikutnya,” tutur Gatot. Sebelumnya, ada beberapa cabang yang mempertanyakan hasil verifikasi Kemenpora. Mereka menilai pemberian anggaran dari Kemenpora tanpa dasar dan tidak sesuai kebutuhan. Sementara itu sejumlah cabang dipatok dengan target meraih medali emas.

Ketua Umum Pengurus Pusat Gabungan Asosiasi Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Ekawahyu Kasih menyampaikan keluhan soal pemangkasan anggaran dan jumlah atlet. “Kami ajukan 32 atlet, yang disetujui Kemenpora hanya 12,” kata dia. Ekawahyu mendatangi Kemenpora untuk menjelaskan kebutuhan anggaran yang mencapai Rp23 miliar dan mempertanyakan kenapa hanya hanya Rp9 miliar yang dipenuhi. Menurut Ekawahyu, dana Rp9 miliar tidak cukup jika GABSI ditargetkan mendapat dua medali emas. Dengan dana minim, sulit menargetkan meraih medali emas.

“Jika bicara uang, ya dibagi rata saja, saya akan katakan tidak masalah. Tapi bicara prestasi, itu tidak cukup karena kami harus latihan dan berkompetisi di AS,” tegas Ekawahyu. (Beo/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya