Tuduhan Doping kembali Hampiri Gatlin

PIHAK berwenang membuka penyelidikan kemungkinan penggunaan doping oleh peraih emas 100 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik 2017, Justin Gatlin. Penyelidikan Athletics Integrity Unit (AIU), lembaga bentukan Federasi Atletik Internasional (IAAF) dan Lembaga Antidoping Amerika Serikat (USADA), dilakukan setelah dua orang dekat atlet Amerika Serikat itu, diduga terlibat dalam pemakaian zat-zat terlarang. Dalam investigasi yang dilakukan wartawan sebuah media massa, Dennis Mitchell dan Robert Wagner yang merupakan pelatih dan agen Gatlin diduga kuat mengetahui penggunaan doping di dunia atletik. Bahkan, secara eksplisit, dalam sebuah rekaman yang dirilis Daily Telegraph, Wagner menyindir Gatlin menggunakan obat terlarang. “Sama seperti setiap pelari lainnya di Amerika,” ujar Wagner.

Daily Telegraph juga menyebut Mitchell mengatakan Gatlin lolos dari pemeriksaan doping karena obat yang digunakan tidak dapat terdeteksi oleh tes yang dilakukan. Ini merupakan kali ketiga Gatlin tersangkut kasus do­ping. Dalam dua kasus sebelumnya, karena dinilai terbukti bersalah, ia terkena skors setahun pada 2001 dan empat tahun pada 2006. Atas tudingan itu, Gatlin langsung membuat bantahan. Bahkan, atlet berusia 35 tahun itu langsung memecat Mitchell.

‘Saya sangat terkejut saat mengetahui bahwa pelatih saya ada kaitannya dengan munculnya dugaan saat ini. Saya memecatnya begitu saya mengetahui hal ini’, tulis Gatlin di akun Instragram-nya. Dengan tegas, atlet yang mengalahkan Usain Bolt di Kejuaraan Dunia Atletik 2017 itu membantah menggunakan obat terlarang untuk meningkatkan performa. “Saya tidak akan membiarkan siapa pun melakukan kebohongan tentang saya. Saya sedang mempertimbangkan jalur hukum yang akan saya ambil,” jelas Gatlin yang sebelumnya pernah dua kali terkena hukuman karena kasus doping.

Presiden IAAF Sebastian Coe mengaku tuduhan penggunaan doping kepada Gatlin merupakan tuduhan serius. “Saya tahu Athletics Integrity Unit yang merupakan lembaga independen akan mampu menjalankan tugasnya seusai mandat yang diberikan,” ungkap Coe. (AFP/BBC/R-2)