Fokus Kedepankan Kepentingan para Atlet

Budi Ernanto [email protected]
11/10/2017 01:01
Fokus Kedepankan Kepentingan para Atlet
(ANTARA/Widodo S. Jusuf)

PEMBUBARAN Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dinilai dapat menghambat persiapan para atlet yang tinggal 10 bulan lagi jelang digelarnya multiajang Asian Games 2018. Dengan semakin mepetnya waktu persiapan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diminta fokus mengedepankan kepentingan atlet ketimbang membubarkan Satlak Prima.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Indonesia Olympians Association (IOA) Richard Sam Bera, mantan perenang peraih medali emas SEA Games dan perunggu Asian Games, di Jakarta, Selasa (10/10). Hal itu penting diperhatikan kendati Richard mengakui kinerja Satlak Prima masih jauh dari sempurna. “Jangan gaduh dengan lembaga yang mau dihilangkan atau bikin layer di sebuah lembaga. Ingat bahwa proses menuju prestasi atlet tidak ada yang instan,” kata Richard.

Richard menambahkan pemerintah seharusnya mengetahui persiapan atlet tidak hanya menghadapi ajang Asian Games, tetapi juga persiapan mengikuti kualifikasi Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. “Ajang empat tahunan itu di-sebutnya sebagai tujuan akhir bagi setiap atlet. Asian Games itu batu loncatan. Semakin banyak atlet yang menuju olimpiade, semakin bagus,” imbuh dia.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) Kurash Indonesia, Krisna Bayu, menyatakan tidak setuju jika Satlak Prima harus dibubarkan. Dia menilai lebih baik birokrasi keuangan Kemenpora selaku pemegang anggaran yang dibenahi. Jika penyaluran anggaran dari Kemenpora tidak lancar dan terlambat, Krisna menegaskan siapa pun jangan bermimpi Indonesia masuk peringkat 10 besar di Asian Games 2018.

“Siapa saja yang mempersulit pencairan anggaran, itulah yang harus dipangkas, bukan Satlak Prima, karena mereka tidak pegang anggar­an. Kalau Satlak Prima dibubarkan, berarti nanti ada pengajuan anggaran lagi ke DPR, prosesnya lama, kasihan atlet tidak punya persiapan apa pun,” kata Krisna, mantan atlet judo peraih emas SEA Games 2001.

Pengganti Satlak Prima
Secara terpisah, Wakil Ketua Satlak Prima Lukman Niode mengatakan, jika Satlak Prima dibubarkan, berarti harus ada yang menggantikan pihaknya untuk berkoordinasi dengan 40 pengurus cabang olahraga peserta Asian Games. Dari pengakuan Lukman, Deputi IV (Peningkatan Prestasi Olahraga) Kemenpora dipastikan angkat ta­ngan jika harus menangani puluhan cabang untuk persiapan menghadapi Asian Games 2018.

Hal senada dengan Richard, Lukman juga meminta agar perhatian pemerintah lebih ditujukan kepada para atlet. Apalagi banyak pengurus cabang olahraga yang menunggu kepastian waktu keberangkatan untuk berlatih dan mengikuti kompetisi di luar negeri. Jika para atlet diberangkatkan ke luar negeri untuk berlatih dan bertanding, menurut Lukman, itu bukan sekadar terobosan untuk meningkatkan kemampuan atlet. Mereka juga mengikuti prosedur wajib yang selayaknya diikuti jelang pertandingan. (Beo/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya