Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
LIFTER Ketut Ariana melanjutkan tren positif dari cabang angkat besi setelah meraih medali emas nomor 77 kg SEA Games 2017 di MITEC Hall Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (29/8).
Bagi cabang angkat besi, emas yang diraih oleh Ketut merupakan yang kedua setelah sebelumnya lifter Deni meraih prestasi tertinggi di kejuaraan dua tahunan itu pada nomor 69 kg. Dengan demikian, target dari cabang ini terpenuhi.
Ketut Ariana merebut emas setelah mencatatkan total angkatan 325 kg dengan rincian 147 kg angkatan snatch dan 178 kg pada clean and jerk. Untuk perak direbut lifter Vietnam Nguyen Hong Ngoc dengan angkatan 307 kg dan perunggu direbut lifter tuan rumah, Loro, dengan angkatan 295 kg.
"Ketut Ariana menjadi kuda hitam. Dia secara mengejutkan menyodok sekaligus meraih emas," kata Direktur program Kepelatihan Performa Tinggi Lomba 1 Satlak Prima, Hadi Wihardja.
Apa yang diraih oleh Ketut Ariana ini selain kemampuannya meningkat juga tidak lepas karena andalan Thailand mengalami kendala sehingga tidak mampu melanjutkan perlombaan. Kondisi tersebut bisa dimanfaatkan untuk meraih yang terbaik.
Sebelumnya, Deni yang turun di kelas 69 kg meraih emas dengan total angkatan 312 kg (snatch 142 kg, clean and jerk 172 kg).
"Deni bisa mengamankan medali meski tidak mencatat best angkatan. Padahal, dia berada di grup keras dengan menggulung lifter Thailand dan Vietnam yang menduduki peringkat 3 Asia dan peringkat 11 Olimpiade Rio de Janeiro 2016," kata Hadi, yang juga mantan lifter nasional.
Meski sukses merebut dua emas, dua lifter andalan justru tidak meraih hasil terbaik. Adalah Surahmat di nomor 56 kg dan Eko Yuli Irawan di nomor 62 kg yang harus puas dengan medali perak. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved