Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MULAI diperbantukannya legiun wasit asing sejak putaran kedua Liga 1 membuat PSSI bisa sedikit bernapas lega. Seperti yang terlihat dalam laga Persib Bandung melawan PS TNI, Sabtu (5/8) malam, para pemain terlihat menghargai setiap keputusan pengadil lapangan yang memimpin pertandingan itu, yakni wasit asal Australia, Shaun Robert Evans. “Secara teknis, keputusan-keputusannya (wasit asing) tepat, tegas, tapi yang kita paling apresiasi ialah penghargaan pemain terhadap keputusan wasit,” ujar Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, seperti dilansir situs resmi PSSI, Senin (7/8).
“Ini adalah highlight isu wasit di kita, karena selain tentang teknis kualitas wasit, isu kepercayaan dan reputasi pemain terhadap wasit juga penting,” lanjut wanita pertama yang menjabat sekjen PSSI itu. Dalam laga melawan Persib, Evans dibantu dua asisten yang juga berasal dari Australia, Wilson Kenneth Brown dan George Lakrindis. Meski berlangsung dengan tensi tinggi, laga yang berakhir dengan kemenangan ‘Maung Bandung’ 3-1 itu secara keseluruhan berjalan kondusif. Para pemain yang biasanya sangat vokal menentang keputusan wasit terlihat lebih respek. Padahal, kepemimpinan Evans juga tak terlepas dari kontroversi, semisal ketika ia tidak memberi kartu kuning kepada Manahati Lestusen saat melanggar keras Kim Kurniawan di menit ke-29.
Ke depan, Tisha berharap sikap sportif dan menghormati wasit seperti ini bisa terus berlangsung selama kompetisi. Menurutnya, kualitas wasit lokal juga tak kalah bagus daripada wasit impor, hanya saja para pemain masih terlihat kurang respek. “Kita kembalikan ke pemain untuk melihat secara objektif bahwa kemampuan wasit-wasit kita tidak jauh berbeda dengan wasit asing,” tandasnya. Secara terpisah, Evans mengatakan ia hanya melakukan apa yang harus dilakukan wasit dalam sebuah pertandingan.
“Kami sangat terbantu dengan respek yang diberikan para pemain dalam keputusan kami di pertandingan. Menjadi wasit tim mana pun dan di mana pun akan selalu berat, tapi yang penting ialah respons dan respek dari semua yang ada di lapangan. Menjadi wasit juga harus enjoy, sopan, dan bersahabat dengan pemain, tapi tetap tegas dengan aturan,” ucapnya. Selain dari Australia, PSSI juga telah mengimpor paket wasit asal Kirgizstan, yakni Rysbek Sher-kerbekov, Artem Skopintsev, dan Eldiiar Salybaev. (Sat/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved