Froome Hadapi Tantangan Berat

PEMBALAP Team Sky, Chris Froome, akhirnya menjumpai tantangan terberatnya di ajang Tour de France (TdF) 2017. Rute di Etape 9 yang ditempuh dari Nantua menuju Chambery sejauh 181,5 km merupakan daerah pegunungan dengan tanjakan-tanjakan tajam. Kesulitan yang harus dihadapi Froome untuk bertakhta di klasemen umum. Ada beberapa titik yang menjadi ujian bagi Froome. Namun, pendakian terakhir di Mont du Chat dipastikan menjadi yang terberat dan akan menentukan nasib Froome sebagai penguasa klasemen umum.

Tanjakan terakhir yang merupakan pendakian tajam tidak pernah dilewati TdF sejak 1974. Itu akan menjadi tanjak-an yang paling menantang di sepanjang sejarah TdF. "Mengingat Mont du Chat masuk etape setelah ada empat tanjakan besar, dan terutama setelah etape yang kita hadapi kemarin, saya rasa ini akan menjadi pendakian yang sangat menentukan. Ini bukan pendakian yang singkat karena butuh waktu sekitar setengah jam untuk sampai ke sana," ujar juara TdF tiga kali asal Inggris tersebut.

"Saya rasa kita akan melihat beberapa perbedaan yang sangat besar dan dari sana pada dasarnya turunan dan hanya 10 kilometer jalan datar untuk mencapai garis finis. Saya mengekspektasikan peluang klasifikasi umum untuk terlepas terbuka lebar" tambah Froome. Sebelumnya, pada etape 8 yang ditempuh dari Dole menuju Station des Rousses, Sabtu (8/7), Froome lagi-lagi berhasil mempertahankan kaus kuning sebagai penanda penguasa klasemen umum sementara. Dia unggul 12 detik atas rekan setimnya, Geraint Thomas, dan 14 detik atas Fabio Aru (Italia/Astana). Di balapan sejauh 187,5 km itu, pembalap Prancis Lilian Calmejane merebut podium pertamanya setelah finis dalam waktu 4 jam, 30 menit, 29 detik, diikuti Robert Gesink (Belanda/LottoNL) dengan selisih 37 detik dan Guillaume Martin (Prancis/Wanty) yang tercecer 50 detik.