Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Angka 1.100 yang Berarti buat Federer

22/6/2017 06:40
Angka 1.100 yang Berarti buat Federer
(AFP/FRISO GENTSCH)

SENYUM terhias di wajah petenis legendaris Swiss, Roger Federer. Setelah menuai hasil buruk saat menandai kembalinya ia di turnamen tenis profesional dengan langsung tersingkir di babak pertama Stuttgart Terbuka pekan lalu, kali ini ia tampil gemilang.

Pemilik 18 gelar grand slam itu sukses melalui babak pertama turnamen Halle Terbuka di Halle, Nort Rhide-Westphalia, Jerman, setelah menaklukkan petenis Jepang, Yuichi Sugita, melalui hasil telak 6-3, 6-1.

Kemenangan yang diraihnya hanya dalam waktu 51 menit itu pun terasa semakin berarti karena itu menjadi yang ke-1.100 di sepanjang karier Federer di tur ATP.

Selanjutnya, Federer akan menghadapi jagoan tuan rumah Mischa Zverev di babak 16 besar.

Petenis yang memenangi gelar grand slam pertamanya pada 2012 silam di turnamen Australia Terbuka itu pun mengaku akan lebih fokus di pertandingan selanjutnya demi meraih gelar kesembilannya di Halle.

"Rasanya tidak mudah meskipun saya harus mengalahkan Sugita (peringkat 66 dunia), tetapi saya sangat puas. Ini adalah awal yang sangat bagus di Gerry Weber Terbuka."

Berbeda dengan Federer, petenis nomor satu dunia Andy Murray justru tengah terpuruk.

Kekalahan yang ia dapatkan saat bertanding di babak pertama turnamen Queen's Club 2017 dari petenis peringkat 90 dunia asal Australia Jordan Thompson membuatnya mengalami krisis percaya diri.

Peraih emas Olimpiade Rio 2016 tersebut kalah dari Thompson dengan skor 7-6 (7/4), 6-2.

Hal yang lebih memalukan bagi Murray, lawannya tersebut hanyalah pengganti Aljaz Bedene yang absen akibat cedera.

Thompson sejatinya telah lebih dulu tereliminasi pada babak kualifikasi.

Dengan demikian, Murray pun telah gagal melewati babak pertama di tiga dari empat turnamen terakhirnya dan menelan enam kali kekalahan sebelum perempat final untuk yang keenam kalinya tahun ini.

"Saya tidak merasa banyak permainan saya yang berubah, tetapi yang pasti sekarang saya tidak bermain sebaik permainan saya 12 bulan yang lalu. Semoga saya masih punya cukup waktu di lapangan untuk bisa memperbaiki hal-hal yang saya butuhkan karena jika saya tetap bermain seperti itu, saya pasti tidak akan memenangi Wimbledon."

Sementara itu, ajang pemanasan Novak Djokovic menjelang bergulirnya Wimbledon 2017 dimulai dengan berlaga di turnamen Eastbourne International yang akan dimulai pada 23 Juni hingga 1 Juli.

Turnamen itu akan menjadi yang pertama bagi peraih tiga gelar Wimbledon itu setelah absen di lapangan rumput sejak 2010 silam. (AFP/AP/Rul/R-3)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya