Inasgoc Minta Cabang Beruji Coba

PANITIA Penyelenggara Asian Games (Inasgoc) 2018 berharap setidaknya 15 hingga 20 cabang olahraga menggelar uji coba hingga akhir Desember mendatang.

Hal itu penting untuk melihat kesiapan mereka dan terutama arena.

"Kami menargetkan 20 cabang olahraga selain 10 cabang olahraga yang wajib sesuai dengan rekomendasi Dewan Olimpiade Asia (OCA)," kata Direktur Deputi I Inasgoc Muddai Maddang di Jakarta, kemarin.

Muddai menjelaskan penyelenggaraan kejuaraan uji coba Asian Games terbagi dalam dua kategori.

Pertama yaitu kejuaraan uji coba untuk 10 cabang rekomendasi OCA dan kedua adalah 15-20 cabang yang termasuk 43 disiplin olahraga.

"Konsep penyelenggaraan kejuaraan uji coba untuk 15-20 cabang olahraga itu pun lebih sederhana seperti kejuaraan nasional."

Sementara itu, pelatnas senam akhirnya menemukan tempat pemusatan latihan yang dapat mereka gunakan selama dua bulan menjelang perhelatan SEA Games Kuala Lumpur 2017.

Graha Laga Satria Sport Jabar, Arcamanik, menjadi lokasi yang dipilih Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia untuk membina atlet-atlet mereka di waktu yang tersisa.

Sebelumnya, para pesenam Indonesia sempat terkendala tempat latihan dan harus berpindah tempat sejak terusir dari kawasan Gelora Bung Karno yang tengah direnovasi untuk kepentingan Asian Games 2018.

Beberapa atlet terpencar di Jawa Timur, Riau, dan Jakarta.

Manajer timnas senam Indonesia di SEA Games 2017 Dian Arifin mengatakan, sesuai dengan persyaratan Satlak Prima, pemusatan latihan atlet harus disatukan sehingga PB Persani pun memilih Bandung.

"Kebetulan tempat latihan yang kita gunakan di Bandung itu biasanya digunakan untuk latihan atlet pelatihan daerah (pelatda) dan tidak ada klub di sana sehingga tidak terganggu jadwal seperti saat di Jakarta," ujar Dian saat dihubungi media di Jakarta, kemarin.

Sebanyak enam atlet putra dan tiga atlet putri proyeksi SEA Games pun akan pindah ke Bandung pasca-Lebaran.

Menurut Dian, saat ini pihaknya masih mematangkan konsep proposal agar semua biaya akomodasi ditanggung Satlak Prima.

Pada bagian lain, rencana pelatnas renang memberangkatkan tiga atlet mereka ke Rumania pada 12 Juni-12 Juli batal.

Dari tiga atlet, hanya satu yang bisa berangkat yakni atlet artistik Rifda Irfanaluthfi.

"Tadinya kita semua mau berangkat TC ke Rumania, tapi karena masalah administrasi, akhirnya batal."

Persoalan klasik

Dari cabang balap sepeda, mereka mengaku belum mendapatkan dana untuk peralatan.

"Dari dana yang kita ajukan sebesar Rp3 miliar, hanya turun Rp800 juta. Itu hanya cukup buat beli ban sepeda. Sampai sekarang dana sisanya itu belum turun, padahal seharusnya dari Mei sudah bisa dicairkan," ujar manajer tim balap sepeda Budi Saputra.

Di sisi lain, demi meningkatkan performa atlet, Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB Ikasi) mendatangkan empat pelatih asal Korea Selatan.

Perekrutan empat pelatih itu untuk mewujudkan target mereka merebut dua emas.

"Mereka itu spesialis pelatih jenis senjata floret dan sable. Kenapa kita pilih Korea? Karena prestasi mereka cukup bagus," ujar kepala tim anggar William. (R-3)