Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KEGAGALAN tim Indonesia di ajang Piala Sudirman menjadi pelajaran berharga buat Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Apalagi penyebab utama kekalahan itu karena kalah telak dari India.Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Susy Susanti mengatakan ketatnya persaingan dalam dunia olahraga bulu tangkis saat ini disebabkan peta kekuatan sudah semakin merata. Indonesia, Tiongkok, dan Korea Selatan tidak lagi bisa mendominasi di cabang itu.
"Memang kita pernah mendominasi, Tiongkok pun pernah ada di titik terburuk mereka, bukan kami membela diri, dengan hasil yang kita dapat di Piala Sudirman kali ini pun tidak ada yang harus saling menyalahkan. Yang penting kita mau bekerja keras dan berusaha ke depannya, harus ada perubahan dari segi latihan," kata Susy.
Satu yang disoroti Susy pascakekalahan di Piala Sudirman ialah regenerasi atlet sangat lambat sehingga dia berharap Wiranto sebagai Ketua Umum PBSI fokus mencari dan membina atlet junior. Tidak bisa jika hanya mengandalkan atlet senior. "Bagiamana mempercepat regenerasi, itu harus dipikirkan. Kita tidak bisa mengandalkan pemain-pemain senior. Kita bisa melihat bagaimana Denmark di atas kertas mereka unggulan dua, tetapi sebetulnya kita bisa menang atas mereka yang bermaterikan pemain muda. Ke depan yang harus dilakukan ialah bagaimana mematangkan atlet junior, mempercepat regenerasi. Kalau dibilang bibit kita kurang, tentunya tidak, kita memang harus kerja keras."
Sementara itu, Chef de Mission tim Indonesia untuk Piala Sudirman 2017 Achamd Budiharto meminta maaf karena tidak bisa membuat bendera Merah Putih berkibar di Australia. Indonesia untuk pertama kalinya gagal melaju ke perempat final Piala Sudirman dan menurut Budiharto hasil itu di luar dugaan. "Hasil itu saya kira akan menjadi suatu pembelajaraan kita untuk bisa berbenah diri dan mengatasi ketertinggalan. Karena secara fakta, Indonesia tidak bisa masuk ke putaran berikutnya. Ini hal yang memprihatinkan," tambahnya.
Terkait dengan kekalahan dari India, Budiharto menegaskan pihaknya tidak pernah sekali pun menyepelekan lawan. Indonesia kalah 1-4 dari India pada laga pertama penyisihan Grup D. Alhasil kemenangan 3-2 atas Denmark di laga kedua tidak cukup untuk mengantarkan tim Merah Putih ke perempat final.
Kembali berpartisipasi
Penyesalan atas kegagagalan Indonesia tersebut juga dilontarkan pemain ganda putri Apriani Rahayu. Namun, kegagalan itu justru memicunya untuk berprestasi lebih baik lagi. Apriani merupakan pemain baru di pelatnas dan dipasangkan dengan Greysia Polii. "Dengan hasil kemarin, saya pastinya sedih karena kami gagal ke babak selanjutnya. Dua tahun lagi, semoga saya masih dipercaya juga untuk masuk ke tim dan semoga kami bisa memberikan pembuktian," ujar Apriani. (BadmintonIndonesia/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved