Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SISWADI, Wakil Kepala Sekolah Luar Biasa-A Yayasan Anak Asuh Tuna (SLB-A YAAT) Klaten, Jawa Tengah, tak dapat menyembunyikan rasa gembira saat menerima donasi buku braille dari Telkom Difabel Care dan Ketua Harian Yayasan Kick Andy Ali Sadikin. Donasi itu juga paket sembako dari alumnus SMPN 2 Klaten, Kamis (30/3). Penyebabnya, bantuan buku-buku braille itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khusus anak-anak penyandang tunanetra itu. "Buku braille kan tidak ada di toko," ujar Siswadi. Ketua Harian Yayasan Kick Andy Ali Sadikin mengutarakan kekagumannya atas prestasi para siswa di sejumlah bidang.
Salah satunya, juara I tingkat nasional memainkan alat musik modern (piano), juara I cipta baca puisi, masing-masing oleh Yuliana dan Khoiriah, juara I Olimpiade Matematika dan MTQ tingkat nasional di Lampung. "Karena itu, salah jika ada sementara orang yang merendahkan anak penyandang tunanetra," kata Ali Sadikin. Karena itu, ia pun berpesan agar para orangtua tidak rendah diri memiliki anak disabilitas. Orangtua diminta tetap memprioritaskan pendidikan dengan menyekolahkan anak-anak di SLB-A YAAT Klaten. Sekolah khusus berjumlah 33 siswa dari tingkat TK, SD, hingga SMP itu tidak memungut biaya.
Dewi, siswa kelas VII, mengaku gembira bersekolah di sana. "Ya, harus semangat, Pak! Meski tunenetra, saya pengin terus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi," sahut warga Kudus yang tinggal di asrama bersama 13 anak lainnya. SLB-A YAAT Klaten ialah sekolah tertua khusus tunanetra kedua di Indonesia setelah SLB-A Wiyata Guna Bandung milik Kemensos. Sebelum memiliki gedung sendiri, SLB-A YAAT Klaten menumpang di rumah warga di Trunuh, termasuk rumah kepala desa.
Kini, gedung SLB-A YAAT di Jalan Angsana Gadingan, Trunuh, seluas 2.820 meter persegi itu mempunyai 12 kelas, ruang guru, ULK untuk cetak buku braille, perpustakaan, lab komputer, studio musik, tempat pijat, asrama, dan musala. Di akhir acara, Yayasan Kick Andy juga memberikan bantuan sepatu sekolah untuk anak-anak SLB-A YAAT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved